Lebih lanjut, Jokowi memperkirakan Indonesia akan meraup keuntungan dari penghentian ekspor nikel ke negara-negara lain, yaitu hingga 20 miliar dollar AS.
Sementara seperti bauksit dan tembaga, jika dihentikan ekspornya maka Indonesia bisa mengantongi keuntungan 35 miliar dollar AS.
“Contoh nikel sampai akhir tahun ini perkiraan saya bisa sampai 20 miliar karena di Oktober ini sudah 16,5 miliar dollar AS, hanya stop nikel. Begitu juga dengan bauksit, begitu juga dengan tembaga, ” ungkapnya.
Namun demikian, Jokowi mengatakan tidak akan menutup diri apabila negara lain mau melakukan kerjasama dengan berinvestasi dan berproduksi di Indonesia.
“Kerjasama setengah jadi di Indonesia tidak apa-apa, nanti setengah jadi dikirim ke negaramu jadikan barang jadi tidak apa-apa kita terbuka, bikin disini invest disini, tapi kalau suruh kirim bahan mentah stop,” tegasnya.
Baca Juga: Presiden Jokowi: Kunci Pemulihan Ekonomi Ialah Mengendalikan Covid-19