Sonora.ID - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, tahun depan pihaknya akan segera menghentikan ekspor bauksit dalam bentuk mentah (raw material) ke sejumah negara.
Sebagaimana diketahui presiden telah terlebih dahulu menghentikan ekspor bijih nikel pada tahun 2020.
“Kebijakan hilirisasi akan terus kita lanjutkan, nikel pertama sudah stop. Mungkin tahun depan bisa stop bauksit, kalau smelter siap stop bauksit. Tahun depan lagi stop tembaga. Kita lakukan ini untuk nilai tambah,” kata Presiden Jokowi dalam acara Kompas100 Ceo Forum 2021 di Jakarta, Kamis (18/11/21).
Meskipun RI akan digugat oleh Uni Eropa (UE) ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terkait kebijakan larangan ekspor ini, Jokowi mengatakan akan menghadapinya.
“Meskipun kita dibawa ke WTO oleh UE silahkah tidak apa-apa, ini nikel kita kok, dari bumi negara kita kok, silahkan,” tegasnya.
Jokowi mengatakan, alasan penyetopan ekspor ini dilakukan untuk menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya di Indonesia dan mendapatkan nilai tambah.
“Kalau saya kirim raw material dari Indonesia ke negara lain, yang buka lapangan kerja mereka dong kita tidak dapat apa-apa, jadi stop” tuturnya.
Baca Juga: Jenderal TNI Andika Perkasa Terima Tongkat Estafet Sebagai Panglima TNI
Lebih lanjut, Jokowi memperkirakan Indonesia akan meraup keuntungan dari penghentian ekspor nikel ke negara-negara lain, yaitu hingga 20 miliar dollar AS.
Sementara seperti bauksit dan tembaga, jika dihentikan ekspornya maka Indonesia bisa mengantongi keuntungan 35 miliar dollar AS.
“Contoh nikel sampai akhir tahun ini perkiraan saya bisa sampai 20 miliar karena di Oktober ini sudah 16,5 miliar dollar AS, hanya stop nikel. Begitu juga dengan bauksit, begitu juga dengan tembaga, ” ungkapnya.
Namun demikian, Jokowi mengatakan tidak akan menutup diri apabila negara lain mau melakukan kerjasama dengan berinvestasi dan berproduksi di Indonesia.
“Kerjasama setengah jadi di Indonesia tidak apa-apa, nanti setengah jadi dikirim ke negaramu jadikan barang jadi tidak apa-apa kita terbuka, bikin disini invest disini, tapi kalau suruh kirim bahan mentah stop,” tegasnya.
Baca Juga: Presiden Jokowi: Kunci Pemulihan Ekonomi Ialah Mengendalikan Covid-19