Sonora.ID - Beberapa pekan yang lalu, KTT G20 dilaksanakan di Roma, Italia pada hari minggu (31/10).

Konferensi Tingkat Tinggi G20 ini melibatkan pemimpin dari 19 negara yang salah satunya adalah Presiden Jokowi.

Italia yang saat itu menjadi tuan rumah G20 ini mengangkat tema People, Planet, Prosperity.

Sehingga, bahasan yang didiskusikan pada konferensi tersebut tidak jauh dari climate change dan emisi.

Tetapi, selain dari pembahasan pokok tersebut, salah satu Staf Khusus Kementrian Luar Negeri bernama Triansyah Djani mengatakan bahwa topik pemberdayaan perempuan juga ekonomi pun turut dibahas di G20.

Melalui program Ngopi Sore milik Sonora FM ini juga, Triansyah mengungkapkan beberapa hasil dari KTT G20 pekan lalu tersebut.

Salah satu hasil yang didapatkan dari G20 tahun ini adalah sebuah dokumen deklarasi yang terdiri dari 61 paragraf.

Di dalam dokumen deklarasi tersebut, terdapat 26 isu penting yang menjadi pokok bahasan dari G20.

Topik yang menjadi highlight bagi Indonesia di dokumen tersebut adalah pemberdayaan perempuan.

Pasalnya, di KTT G20 tahun ini, Presiden Jokowi tampil sebagai keynote yang membahas tentang pemberdayaan perempuan di Indonesia.

Baca Juga: Bentara Budaya Jakarta Bakal Gelar Pameran Wayang , Catat Tanggalnya

Presiden Jokowi diminta secara khusus untuk menyampaikan pandangannya terhadap isu women empowerment.

Ini membuat Presiden Jokowi menjadi satu-satunya keynote laki-laki yang menyampaikan sudut pandangnya terhadap pemberdayaan perempuan.

Melalui kesempatan ini, Presiden Jokowi pun turut membagikan contoh-contoh dari kesuksesan Indonesia dalam meningkatkan pemberdayaan perempuan.

Selain itu, pada konferensi G20 ini juga, Indonesia dijadikan sebagai tuan rumah berikutnya untuk KTT G20 tahun 2022.

Tentu, ini menjadi sebuah kebanggaan karena momen tuan rumah tersebut menjadi pertama kalinya bagi Indonesia untuk mengadakan G20 di ibu pertiwi tercinta.

Presiden Jokowi juga menyatakan komitmen Indonesia dalam pemulihan ekonomi akibat pandemi dengan ide "Recover Together, Recover Stronger".

Dikutip dari situs Kementerian Komunikasi dan Informatika, Presiden Jokowi mengatakan upaya pemulihan ekonomi tersebut akan dilakukan secara luar biasa melalui kolaborasi dunia dan inovasi yang tidak ada hentinya.

Baca Juga: PLN UID Jakarta Raya Sabet Gold SNI Award ke-3