Sonora.ID – Pasti dari kita sering bertanya-tanya, saat melihat makam masyarakat Tionghoa memiliki bentuk serta ukuran yang berbeda. Ada hal menarik yang membuat makam Tionghoa memiliki beragam keunikan dibanding makam yang lain.
Jika dilihat, makam Tionghoa memiliki arsitektur yang unik dengan berbagai bentuk yang bervariasi. Tak jarang, kita juga melihat makam yang memiliki tangga-tangga kecil serta ukuran lebar dan cukup besar untuk ukuran makam.
Ternyata, hal-hal tersebut tidak serta merta dibangun sesuai hati dan kesenangan keluarga yang ditinggalkan. Melainkan ada maksud serta tujuannya sendiri.
Melansir dari halaman Kompas Travel, terdapat tradisi serta kepercayana dari masyarakat Cina kuno mengenai konsep pemakaman.
Pemerhati Budaya China, Agni Malagina menjelaskan bahwa orang China tradisional percaya orang meninggal akan berpindah tempat ke dunia lain. Dunia tersebut mirip dengan dunia hidup sebagai manusia.
Dipercaya juga bahwa orang yang sudah meninggal tersebut masih memerlukan uang dan barang-barang lain yang dimilikinya semasa hidupnya.
Jadi, adanya altar atau makam yang memiliki ukuran besar dan luas adalah tempat untuk meletakkan sajian berupa benda-benda yang sudah dibakar serta makanan yang disukainya saat mendiang masih hidup.
Selain itu, makam Tionghoa juga dikenal berada di dataran tinggi atau perbukitan.
Baca Juga: Kebenaran Dibalik Rumor Masyarakat Tionghoa yang Mencari Pesugihan di Gunung Kawi
Hal tersebut dapat dikaitkan dengan Feng Shui. Ini bertujuan untuk keluarga yang ditinggalkan agar tidak merasa khawatir dan selalu bersedih.
Logikanya, bahwa makam yang berada di dataran tinggi dan dibangun secara kokoh untuk menghindari banjir sera longsor. Jadi, jenazah bisa istirahat dengan tenang.
Ada fakta lain yang menjelaskan mengapa ukuran makam serta arsitektur bongpai atau biasa disebut nisa pada Tionghoa memiliki ragam yang unik dan berbeda-beda.
Hal ini menjelaskan adanya nama-nama yang perlu dituliskan pada nisan tersebut. Tidak hanya nama mendiang serta orang tuanya, tapi ada beberapa makam yang menyertakan identitas lain.
Seperti nama pasangannya. Biasanya, nama suami atau istri yang ditinggalkan dituliskan dengan warna merah.
Ukuran yang besar itu pula, dibedakan sesuai dengan status sosialnya. Semakin besar makam, maka semakin besar pula darajat serta statusnya.