Sonora.ID - Presiden Jokowi beberapa pekan lalu hadir pada KTT G20 yang dilaksanakan di Roma, Italia (31/10).
Terdapat banyak sekali bahasan yang didiskusikan pada KTT G20 tahun 2021 ini, salah satunya adalah isu kesehatan dunia.
Seperti yang sudah diketahui bahwa saat ini, setiap bagian negara di dunia sedang diserang oleh pandemi Covid-19.
Melalui program Ngopi Sore milik Sonora FM, Triansyah Djani yang berprofesi sebagai Staf Khusus Kementerian Luar Negeri mengatakan bahwa sebaran vaksin untuk melawan Covid-19 masih belum terdistribusi dengan baik.
Salah satu yang terkena dampak sebaran vaksin Covid-19 yang tidak merata ada di benua Afrika.
Berdasarkan penjelasan Triansyah, persentase vaksinasi di Afrika kemungkinan tidak menyentuh angka 10%.
Tentu, ini menujukkan bahwa Afrika masih jauh tertinggal dalam menghadapi Covid-19.
Selain itu, permasalahan dari vaksin, seperti pembiayaan, akses, serta kemudahan pun turut dijadikan highlight yang dibahas pada KTT G20.
Baca Juga: PLN UID Jakarta Raya Sabet Gold SNI Award ke-3
Hal-hal tersebut yang kemudian membuat Presiden Jokowi menggaungkan tentang health joint untuk mensejahterakan kesehatan dunia.
No one safe, until everyone's safe. Penyebaran Covid-19 tidak akan berhenti jika masih ada carrier yang terjangkit virus tersebut.
Oleh karena itu, Presiden Jokowi mengatakan bahwa keuangan internasional sangat penting untuk dialokasikan pada kesehatan.
Presiden Jokowi juga mendorong negara-negara yang terlibat di G20 untuk mendukung pemberian teknologi kepada negara berkembang dan mengatasi hambatan yang membuat vaksin tidak dapati diakses di negara-negara tersebut.
Dengan adanya semangat dalam memulihkan kesehatan dunia, Presiden Jokowi percaya bahwa permasalahan ekonomi pun akan dengan mudah teratasi.
Dalam hal ini, G20 harus bisa menjadi supporter dalam memberikan dukungan likuiditas dan rekstrukturisasi utang dari negara miskin yang terdampak pandemi Covid-19.
"Demi membangun dunia yang lebih tahan terhadap pandemi dan berbagai guncangan ke depan, Indonesia mengajak untuk memperkuat arsitektur kesehatan global," ucap Presiden Jokowi yang dilansir melalui kompas.com.
Baca Juga: Pemantau Indonesia Kawal Pemilu Venezuela