1. Pataka Hyang Naga Amawabhumi
Memiliki makna penjaga keadilan yang dilihat dari bentuk tombak serupa dengan naga dan memiliki bahan tembaga kuno.
Dalam cerita kuno, pemegang tombak ini harus memiliki sikap yang adil serta tegas dalam menyikapi dan menetapkan berbagai hal yang bersangkutan dengan dirinya maupun kerajaan.
Pusaka Pataka Hyang Naga Amawabhumi sempat disimpan oleh Raden Wijaya saat kerajaan Singosari diserang dan akhirnya diwariskan kepada Majapahit.
2. Pataka Sang Hyang Baruna
Dalam ekspedisi Pamalayu, pusaka ini diserahkan ke kerajaan Majapahit yang merupakan penerus kerajaan Singasari. Wujud dari pusaka ini berbentuk timbak dengan dua mata yang memiliki kepala serta ekor naga.
3. Pataka Sang Padmanba Wiranagari
Pusaka yang satu ini berbentuk layaknya tombak yang terbuat dari tembaga. Pusaka dari Kerajaan Majapahit ini digunakan para prajurit kerajaan untuk memasang lambang kerajaan.
Biasanya digunakan saat berada di wilayah atau kerjaan lain saat berkunjung atau untuk tanda kekuasaan Kerajaan Majapahit. Kemungkinan besar, pusaka ini dibuat abad ke-12 hingga 13 Masehi.
Menurut cerita yang ada, pusaka Pataka Sang Padmanba Wiranagari pernah diambil oleh Jayaketawang dan kemudian dirfebut kembali oleh Senopati Singosari.
4. Pataka Sang Dwija Naga Nareswara
Peninggalan kerajaan Majapahit yang satu ini memiliki mata 3 yang diibaratkan sebagai naga kembar. Pusaka yang satu ini juga merupakan peninggalan Majapahit yang diwarisi oleh kerajaan Singasari.
Konon, pusaka ini adalah tombak pertama yang digunakan untuk mengibarkan bendera Majapahit saat kejayaannya.