Sonora.ID - Osteoporosis adalah suatu penyakit sistemik yang ditandai oleh hilangnya massa dan adanya kerusakan pada struktur tulang.
Kondisi tersebut menyebabkan tulang mengalami pengeroposan dan hal ini sangat berisiko karena dapat mengakibatkan patah tulang.
Berdasarkan penjelasan dr. Putu Bagus D. K., Sp.OT., kondisi tulang yang sehat memiliki anatomi yang sesuai dengan usia seseorang. Selain itu tulang yang sehat juga mengandung mineral dan kepadatan yang baik.
Sehingga, seseorang yang tidak memiliki kepadatan tulang dan mineral yang baik dapat didiagnosa terkena osteoporosis.
Tetapi sayang, osteoporosis adalah salah penyakit yang tidak mudah untuk dideteksi atau silent disease.
Melalui program Talkshow with Mayapada Hospital, dr. Putu mengatakan banyak sekali pasiennya yang tidak mengalami keluhan ketika terserang osteoporosis.
Namun, terdapat 5 gejala yang paling umum dan sering ditemukan oleh dr. Putu pada saat memeriksa pasien osteoporosis, yaitu:
1. Nyeri tulang belakang
2. Nyeri otot
3. Kondisi badan yang membungkuk
4. Tinggi badan menyusut
5. Patah tulang
Ke-5 gejala tersebut tidak datang begitu saja. Biasanya, osteoporosis disebabkan oleh berbagai macam faktor penyebab yang memengaruhi pengeroposan tulang.
Baca Juga: Sangat Mudah, Inilah 2 Cara Menghitung Kebutuhan Protein untuk Sehari-hari
Merujuk pada penjelasan dr. Putu, terdapat dua jenis osteoporosis, yaitu primer dan sekunder.
Osteoporosis primer ini sudah pasti terjadi pada seseorang karena faktor usia. Menurut penuturan dr. Putu, usia 60 adalah waktu yang rawan bagi seseorang terkena osteoporosis.
Namun pada perempuan, risiko osteoporosis meningkat lebih pesat ketika sudah mengalami menopause.
Sedangkan osteoporosis sekunder dipengaruhi oleh faktor genetik yang membawa suatu penyakit, seperti diabetes atau penyakit auto-immune.
Osteoporosis ini dapat dinilai sebagai penyakit yang cukup berbahaya karena dapat menyebabkan penderitanya kehilangan kemampuan dalam bergerak.
Oleh karena itu, melakukan pemeriksaan ke dokter ahli sangat penting untuk mengetahui kondisi tulang ketika sudah berumur lanjut atau sebagai pencegahan dini dari osteoporosis.