Bukan untuk Voodoo, Ini Fakta Patung Tau Tau Penjaga Makam Suku Toraja

28 November 2021 11:00 WIB
Fakta Patung Penjaga Makam Suku Toraja
Fakta Patung Penjaga Makam Suku Toraja ( )

Sonora ID – Suku Toraja adalah salah satu suku Indonesia yang terkenal akan ragam tradisinya.

Dari pernikahan, perayaan panen sampai kematian, suku ini memiliki berbagai variasi upacara unik yang sampai saat ini masih dilestarikan.

Salah satu bagian dari perayaan kematian orang tanah Toraja adalah Tau-Tau atau patung orang yang meninggal.

Diletakan di depan makam tiap jenazahnya, patung ini dianggap sebagai pelindung sekaligus medium untuk terus menjalin hubungan antara mereka yang hidup dan yang meninggal.

Berikut adalah beberapa fakta patung unik Tau Tau yang harus Anda kunjungi saat berkunjung ke Toraja.

Ritual Pembuatan Tau-Tau

Upacara kematian dianggap sebagai cara agar jenazah dapat bersemayam dengan tenang.

Tau-tau yang merupakan bagian dari upacara kematian tanah toraja juga harus dibuat menggunakan ritual tertentu.

Pertama-tama, pemilihan dan penebangan pohon akan dilakukan.

Lalu dilanjutkan dengan manglassak atau ritual penentuan jenis kelamin sesuai dengan jenazahnya.

Terkahir, patung yang sudah jadi akan dinahbiskan dalam ritual yang disebut disabu

Proses pembuatan Tau-Tau harus dikerjakan oleh ahli (pemahat) dan masih dalam jangkauan jenazahnya.

Baca Juga: Upacara Pemakaman di Toraja Jadi Warisan Budaya, Diusulkan Kemenkumhan Sulsel

Representasi Status Sosial

Status sosial suku toraja masih merupakan bagian penting identitas seseorang dan berpengaruh pada berbagai aspek kehidupannya.

Tau-tau yang semestinya mencerminkan orang yang meninggal juga harus dibuat sesuai dengan status sosialnya saat masih menjadi manusia.

Seseorang yang berasal dari kalangan status sosial rendah biasanya akan memilih bahan dasar bambu sedangkan yang masuk dalam kategori menengah menggunakan kayu jenis randu dan cendana.

Menggunakan bahan yang paling berharga, orang dengan status sosial paling tinggi diperbolehkan menggunakan batang pohon Nangka yang tertanam asli di tanah Toraja.

Baca Juga: Kopi Kothok, Sensasi Legit dan Nikmat Khas Cepu, Jawa Tengah

Pergeseran cara pembuatan Tau-tau

Demi kemudahan proses pembuatannya, detail patung Tau-Tau terus berubah seiring dengan berjalannya waktu.

Raut muka patung Tau-Tau yang seharunya menggambarkan keadaan jenazah sebelum meninggal, kini berubah menjadi ekspresi muka abstrak yang sulit untuk dibedakan satu sama lain.

Mulai menghilangnya kayu Nangka asli Toraja juga memaksa masyarakat lokal untuk menggunakan variasi kayu lainnya.

Alat ukir tradisional dan aksesoris emas juga terlihat sudah ditinggalkan.

Dijadikan barang Souvenir

Seiring dengan lunturnya beberapa aspek tradisi ini, Tau-tau kini dijadikan salah satu barang oleh-oleh yang diperjualbelikan di daerah wisata tanah Toraja.

Dengan berbagai variasi ukuran, Tau-Tau biasanya sering terlihat mengenakan pakaian adat sebagai simbol adat dan budaya Toraja .

Baca Juga: Toraja Highland Festival 2021, Upaya Bangkitkan Geliat Pariwisata

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm