Selanjutnya, masyarakat perlu menghidupkan pola pikir bahwa hidup harus selalu berhati-hati dan peka terhadap kondisi dan data di tempat mereka berpijak. Kepekaan tersebut, kata Falla, akan membuat masyarakat dapat lebih adaptif menyikapi perkembangan yang ada.
Sejalan dengan imbauan pemerintah untuk mengurangi mobilitas, masyarakat juga beradaptasi untuk memanfaatkan waktu di rumah dengan kegiatan-kegiatan produktif. Misalnya, dengan melakukan aktivitas bersama orang tua dan anak, membuat produk keterampilan atau prakarya.
Salah satunya, prakarya dari kardus Prakardus yang mudah digarap di rumah karena dilengkapi petunjuk pembuatan dan alatnya.
Hasil akhirnya juga berupa barang yang dapat dipakai anak, seperti lampu, tempat pensil, atau kalender.
Pendiri Prakardus, Muhammad Luqman Baehaqi menjelaskan bahwa karena tidak bepergian, maka antusiasme masyarakat akan produk prakarya makin tinggi.
“Banyak orang tua dan anak ingin mengisi waktu dengan lebih berkualitas dan yang paling penting, orang tua juga terlihat, sehingga juga akan memperkuat ikatan orang tua dengan anak,” paparnya.
Luqman mengajak untuk tidak keluar rumah bila tidak betul-betul perlu. (*Adv)
Baca Juga: Kata Ahli Soal Penetapan PPKM Level 3 Saat Libur Natal dan Tahun Baru