Sonora ID – Pemeriksaan USG atau ultrasonography biasanya disarankan untuk dilakukan selambat-lambatnya pada trimester kedua atau pada usia kehamilan 18 hingga 20 minggu.
Bukan hanya untuk mengetahui jenis kelamin bayi yang dikandung, USG di awal kehamilan ternyata dapat membantu menyelamatkan nyawa Ibu dan janin dari situasi fatal.
Berikut adalah beberapa kondisi kehamilan abnormal yang mungkin bisa dideteksi jika melakukan USG di awal kehamilan.
Hamil Kosong (BO)
Hamil Kosong atau juga sering disebut sebagai telur rusak (blighted ovum) adalah istilah yang digunakan oleh para ahli medis untuk menggambarkan ketika sel telur yang telah dibuahi tertanam di dinding rahim Anda tetapi tidak berkembang lagi.
"Kantung kehamilan" akan terbentuk untuk menampung dan melindungi embrio.
Tetapi embrio tersebut tidak berkembang sama sekali atau berhenti berkembang pada awal kehamilan.
Kondisi ini dipercaya diakibatkan karena masalah genetis, seperti errornya susunan kromosom.
Ketika hal ini terjadi, keguguran adalah hal yang tidak dapat dihindari.
Pendarahan dan rasa sakit yang biasanya menandakan keguguran mungkin tidak langsung atau bahkan sama sekali tidak akan dialami oleh Ibu hamil.
Oleh karena itulah, melakukan USG pada awal kehamilan bisa menjadi satu-satunya cara untuk mendeteksi keadaan ini.
Baca Juga: Apakah Ibu Hamil Boleh Minum Kopi? Ini Efek Samping dan Takaran yang Disarankan
Hamil Anggur (Mola Hidatidosa)
Hamil Anggur adalah bentuk kehamilan abnormal ketika jaringan di sekitar sel telur yang dibuahi tumbuh menjadi massa tidak normal daripada berkembang menjadi plasenta.
Massa yang juga disebut sebagai mola hidatidosa dapat terdiri dari dua jenis:
Sebenarnya, kondisi ini dapat di diagnosis melalui beberapa gejala seperti, pertumbuhan rahim lebih cepat dari biasanya, pendarahan vagina, mual, muntah dan Anemia.
Namun, gejala tersebut biasanya baru muncul pada bulan keempat kehamilan.
Jika pada saat tersebut kehamilan mola yang tidak terdiagnosis, maka kemungkinan besar Ibu akan mengalami keguguran tiba-tiba.
Pemindaian USG pada trimester pertama kehamilan adalah cara paling cepat dan terpercaya untuk identifikasi kondisi ini.
Begitu hasil diagnosis dari USG sudah dibuat, tindakan mengeluarkan mola hidatidosa harus segera uterus untuk menghindari resiko koriokarsinoma (tumor).
Beberapa Ibu hamil mungkin harus menjalani kemoterapi untuk mencegah berkembangnya kanker.
Baca Juga: Mitos atau Fakta, Konsumsi Makanan Pedas Dapat Merangsang Kontraksi, Ini Penjelasannya!
Kehamilan Ektopik Terganggu (KET)
Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang berkembang di luar rahim wanita.
Kondisi Ini terjadi ketika sel telur yang dibuahi dari ovarium tidak mencapai atau tidak menanamkan dirinya secara normal di dalam rahim.
Umumnya, kehamilan ektopik terjadi di salah satu satu tuba falopi ibu hamil.
Gejala yang mungkin dialami adalah sakit perut atau pendarahan vagina.
Diagnosis biasanya dilakukan pada 5-10 minggu pertama kehamilan melalui tes USG.
Kebanyakan janin sulit untuk selamat dari kondisi ini (keguguran)
Tanpa penangan cepat, kondisi ini dapat membahayakan nyawa sang Ibu.
Baca Juga: Manfaat Asam Lemak Omega 3 Untuk Ibu Hamil dan Sedang Menyusui