Sonora.ID – Acara Smart Business Outlook (SBO) 2022 yang diselanggarakan bulan November 2021 kali ini, megusung berbagai topik pembicaraan dengan narasumber kompeten dalam bidangnya, salah satunya adalah 5.0 Marketing & Service Customer Need .
Pada kesempatan kali ini, Smart Listeners dapat menambah pengetahuannya dalam bidang pemasaran bersama Deputy Chairman Markplus Inc , Taufik.
Pembahasan bagaimana cara memperkuat ekonomi digital di era new normal yang memanfaatkan 5.0 pemasaran dan layanan kebutuhan pelanggan . Keunggulan dalam pemasaran 5.0 ini adalah pemanfaatan gadget serta teknologi untuk pemasaran dan bisnis.
“Contoh kecilnya saja, sekarang banyak rumah sakit menggunakan aplikasi dengan layanan yang bagus untuk melayani pasien dengan baik. Salah satunya untuk meninjau rekam medis pasien. Dari teknologi gadget ini, pelaku digital dan pelanggan dapat bertemu dengan mudah” jelas Taufik.
Hal yang menarik akibat Covid-19 bagi para pelaku bisnis adalah kesiapan para pebisnis untuk mengerjar ketertinggalan dan menyiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknologi agar bisnis yang dijalankan tidak mati, salah satunya dengan menggunakan aplikasi untuk layanan pelanggan.
Selain itu di era 5.0 pemasaran, ternyata pemasaran untuk mendukung penjualan dari berbagai industri dapat menggunakan suatu konsep pemasaran baru, yang dikenal dengan 3 aplikasi dan 2 disiplin ilmu.
Hal tersebut meliputi Data Driven, Predictive, Contextual, Augmented dan Agile Marketing . Bahwasannya, konsep tersebut sangat penting dalam meningkatkan penjualan dari berbagai sektor sekarang serba digital ini.
Data Driven Marketing , sama halnya dengan pemasaran berbasis data dimana para pelaku bisnis dapat mengamati dan menjalanan aktivitas pemasaran dengan data yang real time.
“Data ini memanfaatkan algoritma yang berfungsi untuk membantu pekerja atau mitra dalam suatu bisnis untuk menemukan pelanggannya. Data juga bisa digunakan untuk mengetahui apa yang diinginkan para pelanggan” kata Taufik dalam Webinar Smart Business Outlook 2022.
Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Uno Sebut Sektor Komunikasi akan Tumbuh Pesat
Kemudian berkaitan dengan Predictive Marketing, itu adalah sebuah konsep untuk memprediksi suatu hasil pemasaran yang dilakukan oleh pelaku usaha. Jika berbicara suatu konsep tayangan dengan adanya giveaway, dan itu dapat digunakan untuk meninjau penontonnya yang berarti kontekstual Pemasaran.
Menjalanakan B2B sales tergolong Augmented Marketing dan Agile Marketing adalah keterkaitan dengan pemasaran yang cenderung dan mengacu pada pola pikir dalam sebuah pernyataan dalam penjualan.
Selain itu, Taufik juga menjelaskan bagaimana pelaku UMKM yang baru merintis juga perlu menggunakan teknologi untuk mengembangkan bisnisnya.
“Jualan melalui instagram atau menggunakan marketplace. Kemudian, ada yang harus memiliki data perjam, per menit. Itu nanti yang akan menghasilkan pola yang cocok untuk pelaku UMKM yang baru merintis” tuturnya.
Selanjutnya, melihat ketertarikan dan kebutuhan pelanggan sekarang yang berinteraksi dengan pemasaran digital adalah promo dan potongan harga.
Meskipun ada pelanggan yang mungkin baru mencoba-coba itu dapat menimbulkan ketertarikan dan ketergantungan jika ada promo maka pelanggan cenderung buru-buru untuk membeli.
Selain itu, pelanggan atau pembeli sekarang apalagi di era new normal dan pandemi lebih membutuhkan kepercayaan sutau toko atau marketplace.
Hal tersebut akan memberikan pendapatan lebih pada pelaku usaha, karena jika pembeli percaya dan merasa cocok serta tidak merasakan kecewa maka ia akan membeli di toko yang sama.
Bahkan, komentarnya terhadap suatu barang dapat mempengaruhi orang lain untuk membeli barang di toko yang sama. Jadi, sebuah kepercayaan adalah hal yang terpenting serta dibutuhkan oleh para pembeli dari penjual atau pelaku bisnis.
Baca Juga: Bicara Soal Ekonomi 2022, Sandiaga Uno: Satu Keharusan yaitu Kualitas Jaringan Internet
Deputy Chairman Markplus Inc, Taufik juga mengatakan bahwa di tahun 2022 nanti para pelaku bisnis tidak boleh puas diri dan harus semangat seperti perusahaan startup dan teknologi serta terus memperbaiki diri.
“Jadi saat endemi nanti, seorang pemasar harus bisa menghadapi pasar yang dinamis. Pelaku bisnis juga harus kreatif serta inovatif” tutupnya.
Smart Business Outlook 2021 diselenggarakan selama 2 hari, 24-25 November 2021. Tak membahas 5.0 Marketing & Service Customer Need , tetapi masih ada sesi sesi lainnya yang akan dibawakan oleh narasumber yang kompeten di bidangnya. Selain itu, akan ada James Gwee, Yuswohadi, Arto Bintaro, Sillih A. Wasesa dan Tung Dasem Waringin.
Baca Juga: Smart Business Outlook 2022, Peluang Pengembangan Bisnis di Next New Normal