Pengaruh phubbing pada hubungan sosial
Kemampuan seseorang untuk benar-benar hadir dan berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya akan terganggu akibat phubbing. Perhatian seseorang sepenuhnya akan teralihkan meskipun hadir secara fisik di hadapan orang lain.
Peralihan perhatian yang dilakukan dengan sengaja ketika seseorang mulai menggunakan smartphone inilah yang disayangkan.
Dalam sebuah riset menyatakan, bahwa interaksi yang terjadi cenderung kurang mengesankan apabila seseorang mempunyai perilaku phubbing.
Hal ini tentunya juga berdampak pada semua orang yang terlibat interaksi tersebut, termasuk pelaku phubbing. Hal tersebut nantinya akan berdampak buruk pada hubungan sosial seseorang jika dilihat untuk waktu jangka panjang.
Karena merasa terus menerus diacuhkan bisa jadi nantinya teman atau kenalan kamu lama-kelamaan akan enggan untuk bertemu denganmu.
Dampak buruk phubbing bagi kesehatan mental
Kesehatan mental pelaku maupun korban akan terpengaruh hal yang buruk akibat phubbing. Korban phubbing bisa jadi akan merasa ditolak, dikucilkan, dan tidak penting.
Sehingga dampak yang signifikan pada kesehatan mental seseorang berpeluang besar untuk terjadi. Hal ini dikarenakan phubbing dianggap sebagai ancaman untuk empat kebutuhan dasar manusia secara sosial yaitu rasa memiliki, harga diri, keberadaan yang berarti, dan kontrol.
Dalam Journal of Applied Social Psychology, ada suatu penelitian yang mengungkap, jika pada akhirnya orang yang menjadi korban phubbing akan terjerumus untuk melakukan hal yang serupa.
Dengan menggunakan smartphone-nya, mereka berusaha untuk mengisi kekosongan interaksi yang terjadi, sehingga mereka juga akan menjadi perilaku phubbing.
Baca Juga: Instagram Uji Coba Fitur 'Take a Break', Bagaimana Cara Kerjanya?