Sonora.ID - Zaman yang semakin berkembang pesat membuat kebutuhan hidup pun menjadi lebih mahal dari sebelumnya.
Selain itu, sistem ekonomi kapitalis juga berhasil membuat uang menjadi segalanya, sehingga semua orang berlomba-lomba untuk mendapatkan harta tersebut.
Tidak heran, trading pun menjadi sangat ramai diperbincangkan serta dilakukan karena dinilai dapat membawakan income bagi seseorang.
Tetapi, apa sih trading itu?
Berdasarkan penjelasan Ryan Filbert, trading adalah kegiatan yang lebih fokus terhadap keuntungan dan kerugian dibandingkan investasi saham.
Ini membuat trading memiliki jangka waktu yang lebih pendek karena hanya berporos pada keuntungan dan kerugian saja.
Sayangnya, karena memiliki jangka waktu yang pendek ini membuat trading menjadi lebih berisiko dibadingkan investasi saham.
Pasalnya, pasar yang bergerak dalam jangka waktu pendek tidak memiliki landasan yang kuat dalam pelaksanaannya.
Ini membuat trading sebenarnya memiliki risiko kerugian yang cukup besar dan terkesan seperti bermain judi.
Baca Juga: 2 Strategi Forex ala Ryan FIlbert, Wajib Terapkan agar Tak Salah Langkah!
Ryan juga menambahkan bahwa seseorang yang melakukan trading hanya akan menjual ketika berada di 3 kondisi, yaitu saat pasar naik, mendatar, atau turun.
Hal ini membuat trading dapat dikatakan untung saat pasar sedang dalam keadaan naik saja, tetapi dianggap rugi ketika harga jual trading tidak melebihi broker fee.
Namun, tidak ada salahnya untuk tetap melakukan trading karena setiap hal pasti memiliki keuntungan di baliknya.
Seseorang dapat melakukan trading forex dengan dua strategi yang disarankan oleh Ryan Filbert.
Strategi pertama adalah counter trend dengan cara menjual instrumen investasi ketika sudah mencapai harga "mahal".
Berbeda dengan yang sebelumnya, strategi kedua dapat dilakukan dengan cara membeli instrumen investasi ketika harganya terus mengalami kenaikan. Strategi ini disebut sebagai following trend.
Namun, hal-hal yang harus diperhatikan adalah counter trend lebih cocok digunakan oleh seseorang dengan risk profile yang cenderung mencari aman karena strategi ini minim risiko kegagalan.
Sedangkan untuk following trend jauh lebih cocok digunakan oleh seseorang yang memiliki risk profile tinggi dan berani ambil risiko.
Hal yang wajib digaris bawahi adalah counter trend tidak memberikan keuntungan yang lebih besar dibandingkan oleh following trend.