Sonora.ID - Bisa dikatakan bahwa kondisi pandemi membawa perubahan yang besar dalam berbagai aspek, termasuk yang paling dirasakan adalah aspek ekonomi dan daya beli masyarakat, sehingga banyak orang yang kemudian mencap tahun 2020/2021 ini sebagai tahun yang krisis.
Tetapi, di tengah situasi tersebut, pasti masih ada peluang yang tercipta yang sebenarnya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memperbaiki kondisi tersebut.
Dalam acara Smart Business Outlook 2022 yang didukung oleh PT Bank Central Asia Tbk, PT BNI Life Insurance, PT Samco Farma, dan Bank Riau Kepri, Tung Desem Waringin mengatakan bahwa kuncinya adalah mengetahui dan memprediksi tantangan pada masa yang akan datang.
“Jadi, saya melakukan sesuatu yang namanya antisipasi bahwa 2022-2023 itu tantangan yang terbesar adalah inflasi, siapkah Anda menghadapi inflasi? Challenge yang terbesar di tahun 2022 dengan adanya pandemi, uang beredar makin banyak,” ungkapnya menegaskan.
Di tengah kehidupan yang selalu ada tantangan di dalamnya, layaknya pandemi ini, Tung menyatakan bahwa dirinya justru mendapatkan keuntungan dan bisnisnya melesat saat masa-masa tidak menyenangkan tersebut.
Mengapa bisa demikian?
Tung menegaskan bahwa ia selalu mengamati sejarah, karena pada dasarnya semua yang terjadi pada masa lalu akan terulang kembali.
“Tantangan ini, Anda harus prepare. Saya lumayan secara ekonomi malah semakin kaya, karena saya melakukan satu hal yang namanya antisipasi, bukan hanya adaptasi setelah terjadi, termasuk digitalisasi, termasuk working from home. Sebelum banyak diberlakukan WFH, di perusahaan saya itu sudah diuji coba jauh sebelum terjadi Covid-19,” jelas Tung.
Karena sudah mengantisipasi dengan diberlakukannya WFH, perusahaan milik Tung Desem mengalami pertumbuhan 300 persen dengan sistem WFH 100 persen.
Kuncinya adalah antisipasi.
“Bagaimana saya bisa tetap cuan? Saya belajar sejarah, antisipasi itu perlu belajar sejarah terlebih dahulu, karena sejarah itu terus berulang. Saya antisipasi perubahan,” tegasnya menambahkan.
Jadi, pihaknya menegaskan bahwa adaptasi pada saat sesuatu sudah terjadi, tidak akan cukup, tanpa adanya antisipasi sebelumnya.
Sedangkan antisipasi ini baru akan bisa dilakukan ketika seseorang mengerti sejarah, karena pada dasarnya sejarah ini akan berulang.
Salah satu bentuk antisipasi tersebut adalah dengan pemanfaatan digital, demi menunjang keuntungan bisnis, kemajuan karier, dan peluang yang terbuka lebar.
Seluruh informasi dan ilmu terkait dengan peluang dan ekonomi tahun 2022 dijabarkan dalam Smart Business Outlook 2022, yang diisi oleh narasumber kompeten seperti Ekonom Senior Indonesia Aviliani, CEO Markplus Inc Hermawan Kertajaya, Indonesia’s Favorite Trainer James Gwee, Managing Partner & Inventure Yuswohadi, Founder Asia PR Silih A. Wasesa, dan Motivator Tung Desem Waringin.
Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Uno Sebut Sektor Komunikasi akan Tumbuh Pesat