Sonora ID - Nikel dunia kembali ke level harga US$ 20.000 /ton dan semakin mendekati rekor harga baru sejak tujuh tahun lalu. Sebabnya adalah rantai pasokan dari Filipina, salah satu produsen utama nikel dunia tersendat karena gangguan cuaca.
Naiknya harga nikel dunia disambut baik oleh saham ANTM yang ikut menguat pada perdagangan hari ini.
Pada Rabu (24/11/2021) saham ANTM ditutup di harga 2.440/lembar, naik 1,67% dibandingkan posisi kemarin.
Penguatan ini membuat saham milik negara tersebut menjadi menarik secara tekikal sehingga kami merekekomdasikan buy, selain dari momentung melonjaknya harga nikel dunia.
Baca Juga: Jempolan! ADRO Untung, Saat IHSG Buntung
Pasokan Macet, Harga Nikel Masih Bullish
Gangguan cuaca di Filipina membuat operasi tambang dan pengapalan untuk mengangkut muatan nikel tidak optimal. Dampaknya adalah impor bijih nikel ke China menjadi terganggu.
Administrasi Bea Cukai China melaporkan impor bijih nikel pada bulan Oktober turun 21,3% month-to-month (mtm) dibanding bulan September menjadi 4,48 juta metric ton (mt).
Sementara itu, jumlah Impor dari Filipina, turun 22,8% mtm menjadi 4,01 juta mt,
Produksi nikel Filipina untuk tahun 2021 kemungkinan akan turun karena gangguan cuaca yang tidak terduga dan beberapa masalah logistik, kata seorang pejabat tinggi dari Asosiasi Industri Nikel Filipina (PNIA).
Presiden PNIA Dante R. Bravo mengatakan produksi nikel tahun 2021 akan turun sekitar 10% menjadi hampir 25 juta dari 27,17 juta metrik ton kering (DMT) pada tahun 2020.
Macetnya nikel dari Filipina akan membuat pasokan menjadi ketat.Terlebih lagi perusahaan produksi baja tahan karat (stainless steel) mulai kembali berjalan akan menyerap pasokan nikel.
Mengacu data Statista, Filipina adalah produsen nikel terbesar kedua dunia dengan hasil 320.000 ton pada tahun 2020. Sedangkan China adalah konsumen terbesar nikel di dunia dengan menyerap 1,31 juta ton pada 2020.
Baca Juga: Ngeri! 41 Saham Potensi Delisting. Ada Punyamu?
Kinerja ANTM Kuartal-III 2021 di Atas Ekspektasi
Pendapatan ANTM pada kuartal-III tercatat sebesar Rp9,2 triliun, naik 14.1% dari kuartal sebelumnnya (quarter-to-quarter/QoQ).
Jika diakumulasikan sepanjang sembilan bulan pertama 2021 (9M2021), ANTM meraih pendapatan sebesar Rp26,5 triliun, naik 46,8% dari periode yang sama tahun lalu (year-to-year/yoy). Pencapaian ini mencapai 88% dari konsensus analis.
Peningkatan pendapatan didorong oleh pendapatan segmen emas dan feronikel uang masing masing naik 36,1% yoy dan 33,4% yoy .
Pertumbuhan segmen emas didukung oleh volume penjualan yang lebih tinggi 33,5% YoY. Sedangkan pertumbuhan segmen feronikel disebabkan oleh kenaikan rata-rata harga jual (ASP) yang naik 37,5% yoy.
Potensi harga nikel yang akan bullish menambah diharapkan jadi booster ASP ANTM sehingga bisa meningkatkan pendapatan.
ANTM membukukan laba bersih Rp550 miliar pada kuartal-III 2021, naik 3,8% QoQ dari kuartal sebelumnya. Sehingga jika diakumulasi, laba bersih ANTM pada 9M21 menjadi Rp 1,7 triliun, naik 104,7% yoy.
Laba ANTM pada 9M2021 masih sejalan dengan ekspektasi dengan pencapaian 70,8% dari konsensus analis.
Baca Juga: Investor Happy BBYB Naik 34% dalam Dua Hari, Masih Bisa Lanjut?
Momentum Bagus: ANTM Memantul dari Support
ANTM Secara teknikal menarik karena memantul dari support di 2370/lembar. Dalam jangka pendek ANTM berpotensi menguat ke resisten 2520/lembar.
Ditulis oleh Tim Emtrade