Hal ini didukung vaksinasi, pembukaan sektor ekonomi, dan stimulus kebijakan. Sinergi kebijakan yang erat dan kinerja perekonomian tahun 2021 menjadi modal untuk makin bangkit dan optimis akan pemulihan ekonomi Indonesia yang lebih baik pada tahun 2022.
Gubernur Sumatera Selatan, H.Herman Deru, S.H., M.M. dalam arahannya pada forum PTBI menyampaikan pentingnya sinergi dan koordinasi antarstakeholders dalam mendukung pemulihan ekonomi di Sumatera Selatan. Pada kesempatan tersebut, beliau mengapresiasi kinerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan melalui berbagai programnya yang secara aktif bersinergi dalam mendukung pemulihan ekonomi.
Pemulihan ekonomi tidak hanya terkait dengan bidang finansial atau pelaku ekonomi saja, namun juga dari aspek lainnya, misalnya dukungan infrastruktur digital. Selanjutnya, beliau meminta agar seluruh jajarannya berperan aktif bersinergi dalam pemulihan ekonomi.
Selain itu disampaikan juga mengenai pertumbuhan ekonomi yangharus linier dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui penentuan prioritas dan strategi pembangunan yang tepat sasaran.
Dari sisi perkembangan harga, inflasi Provinsi Sumatera Selatan pada triwulan III 2021 tercatat sebesar 1,84% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 1,24% (yoy). Inflasi terutama bersumber dari kelompok makanan minuman dan tembakau seiring membaiknya permintaan masyarakat dan juga kenaikan cukai tembakau.
Inflasi dijaga dalam rentang sasaran 3,0±1% melalui kerja sama yang solid dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Satgas Pangan. Proyeksi inflasi Sumatera Selatan untuk tahun 2021 diperkirakan meningkat, namun masih berada pada kisaran target inflasi nasional.
Perbaikan pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan diperkirakan akan terus berlanjut di tahun 2022. Terbentuknya herd immunity serta peningkatan kinerja ekspor akan mendorong laju pertumbuhan di tahun 2022.
Beberapa rekomendasi yang dapat diimplementasikan dalam pengembangan ekonomi ke depan adalah (i) mendorong percepatan pembangunan infrastruktur, mendorong percepatan stimulus fiskal, dan belanja pemerintah (ii) mendorong hilirisasi komoditas unggulan, menggali sumber pertumbuhan ekonomi baru, antara lain melalui (iii) pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) serta ekonomi kreatif, (iv) mendorong digitalisasi ekonomi, serta (v) mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah, serta (vi) mulai menerapkan green economy secara berkelanjutan.
Baca Juga: Presiden Jokowi Dorong Pertamina dan PLN Siapkan Transisi Energi dan Perbaiki Birokrasi Investasi