Mengurangi efektivitas antibodi tubuh
Menurut penelitian di Universitas Cambridge, dua mutasi pada B.1.1.529 meningkatkan infektivitas dan mengurangi pengenalan antibodi.
“Itu memang terlihat menjadi perhatian yang signifikan berdasarkan mutasi yang ada,” ujar profesor mikrobiologi klinis Universitas Cambridge Ravi Gupta.
Namun yang belum diketahui dari varian ini adalah daya menularnya. Sebab inilah yang nampak mendorong varian Delta.
Baca Juga: Yuri Girls Generation Negatif COVID-19, Setelah Hadiri 'My Teens Girl'
“Pelarian kekebalan hanyalah bagian dari gambaran tentang apa yang mungkin terjadi,” tutur dia.
Disebutkan, sejumlah besar mutasi pada varian sepertinya terakumulasi dalam ledakan tunggal, yang menunjukkan ini mungkin telah berkembang selama infeksi kronis pada seseorang dengan sistem kekebalan yang lemah, mungkin pasien HIV/Aids yang tak diobati.
“Sulit untuk memprediksi seberapa menularnya pada tahap ini. Untuk saat ini harus dipantau dan dianalisis dengan cermat, tetapi tidak ada alasan untuk terlalu khawatir kecuali jika frekuensinya mulai meningkat dalam waktu dekat,” tutur Direktur Institut Genetika UCL Prof Francois Balloux.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Mutasi B.1.1.529 yang Disebut WHO Varian Nu, Seberapa Bahaya?"