Sonora.ID - Memasuki era yang serba menuntut seseorang untuk memiliki dua peran atau lebih, kita sebagai individu tidak secara langsung membentuk pribadi yang mengutamakan kualitas 'multitasking'.
Pada tataran yang besar, multitasking biasa dilakukan oleh para karyawan yang juga mengambil pekerjaan sampingan (side job).
Selama ada pekerjaan sampingan, tidak jarang kita mengambil sedikit waktu luang dari pekerjaan utama kita untuk menyelesaikan side job-nya.
Begitu pun dengan mahasiswa yang saat ini trennya menunjukkan kebanyakan dari mereka mengambil lebih dari satu hingga dua program kerja (proker).
Selama mengambil dua posisi ini, kamu mengembangkan kualitas multitasking yang ternyata juga memiliki sisi negatifnya.
Dilansir dari McGraw-Hill Higher Education, kami merangkum 5 dampak negatif dari multitasking.
1. Para multitasker lebih mudah kehilangan fokus
Salah satu tantangan menjadi orang yang multitasking adalah sulit fokus pada dua hal sekaligus.
Inilah alasan yang cukup rasional mengapa saat mengemudi kita dilarang untuk menggunakan handphone pula.
Para multitasker berisiko melupakan atau menghilangkan informasi penting, dan mengalami gangguan berupa sulit produktif.
Baca Juga: Multitasking adalah Kebiasaan yang Bikin Cepat Tua, Hindari 4 Lainnya
2. Multitasking memperlambat kinerja
Bukannya meningkatkan produktivitas, bulak-balik dari satu tugas ke tugas lainnya secara selang-seling malah membuat keduanya sama-sama lama untuk diselesaikan.
Ujung-ujungnya, kamu bisa saja tetap menyelesaikan tugas di waktu yang sama, tidak adanya tanda-tanda selesai lebih awal.
3. Tidak selalu sopan
Multitasking dalam beberapa hal mencerminkan perilaku tidak sopan, seperti saat rapat kamu membalas SMS atau menjawab e-mail.
Atau bahkan kamu berbicara dengan orang lain melalui panggilan.
Lebih sopan untuk fokus pada kegiatan yang sedang kamu lakukan lalu jika jika kondisinya mendesak, mintalah izin.
4. Multitasking bisa menyebabkan kesalahan
Salah satu studi yang dilakukan di Amerika Serikat menunjukkan bahwa multitasking yang dimiliki oleh smartphone memungkinkan pikiranmu terpecah belah selama kamu mengoperasikannya.
Akibatnya, sering terjadi kesalahan karena kamu memiliki kurang perhatian.
Baca Juga: 5 Alasan Multitaksking Tidak Baik Dilakukan Terus Menerus, Membahayakan Tubuh
5. Buruk untuk otak
Peneliti Universitas Stanford, Clifford Nass menemukan bahwa ketika multitasker kronis fokus pada satu tugas, mereka cenderung kurang efisien.
Nass menyimpylkan bahwa seiring waktu, seringnya multitasking benar-benar mengubah cara fungsi otak yang menyebabkan penurunan produktivitas bahkan ketika fokus.