Nurpudji menurutkan bahwa selama ini stigma soal MSG atau micin merupakan bahan makanan yang paling bersalah adalah suatu kesalahan.
Orang tersebut melakukan kesalahan hanya karena kurang konsentrasi saja.
“Jadi secara sains-nya enggak ada. Kayaknya hanya stigma,” ujarnya.
Albert Dinata, GM Marketing PT Sasa Inti, menambahkan, pihaknya sengaja membuat diskusi ini, agar persepsi yang kurang tepat yang selama ini berkembang dalam masyarakat dapat diluruskan kembali.
Baca Juga: Apa itu 'Black Friday'? Begini 3 Fakta Menarik Tentang 'Black Friday'
Dirinya ingin agar masyarakat bisa menjadi lebih percaya dan merasa aman untuk menggunakan MSG dalam masakan.
“MSG itu terbuat dari bahan alami dan diolah melalui proses fermentasi, sehingga selain dapat memperkaya rasa berbagai masakan, MSG juga aman dikonsumsi selama tentunya digunakan dengan bijak,” ujar Albert.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "MSG Bikin Bodoh, Benarkah?"