Konsep yang diterapkan dalam AMBF ini adalah menghubungkan UMKM Sulsel ke Global Value Chain (GVC) dan Global E-commerce Chain (GEC).
"Melalui strategi ini, UMKM Sulsel dapat lebih mudah untuk dapat memasarkan produknya ke luar negeri melalui mitra-mitra yang telah membangun jalur perdagangan luar negeri dibandingkan dengan secara langsung mencari pembeli di luar negeri," jelasnya.
Dalam AMBF, menjadi peserta pameran adalah para agragator dan regulator terkait perdagangan luar negeri. Sementara pengunjung merupakan para pelaku UMKM Sulsel, yang hadir baik secara luring maupun daring.
Pengembangan UMKM di Sulsel membutuhkan strategi yang terintegrasi. Dari sisi kemitraan, dibutuhkan sarana mempertemukan UMKM dengan mitra yang memiliki akses perdagangan luar negeri.
"Untuk terbangunnya kemitraan tersebut diperlukan peningkatan kapasitas UMKM melalui dukungan pembinaan, pendampingan, maupun penguatan kelembagaan,"
"Dari sisi regulasi, perlu dilakukan harmonisasi kebijakan/program pengembangan UMKM, baik pada tingkat pusat maupun daerah. Dari sisi pembiayaan, perlu dilakukan identifikasi kebutuhan dan alternatif pembiayaan bagi UMKM," sambungnya.
Fadjar menambahkan AMBF menawarkan suatu model pengembangan UMKM go Global melalui GVC dan GEC sabagai acuan strategi yang dapat dikolaborasikan dengan program yang dijalankan, baik oleh instansi pemerintah maupun swasta di Sulsel.
Hal itu untuk saling mensinergikan program pengembangan UMKM di Sulsel. Kolaborasi pentahelix (akademisi, pelaku usaha/bisnis, komunitas, pemerintah dan media massa) mutlak diperlukan untuk mewujudkan ini semua sehingga dapat bersama-sama mengantar UMKM Sulsel memasuki pasar global dan mendorong kinerja ekspor Sulsel.
Baca Juga: Didominasi UMKM, Sulsel Jadi Daerah Implementasi QRIS Terbaik di Sulampua