Garut, Sonora.ID - Nenden Farida Ukus (42), salah satu peserta Program Kartu Prakerja dari Garut, Jawa Barat, menyampaikan terima kasih pada pemerintah khususnya Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto karena dengan adanya Program Kartu Prakerja ia dapat memulai kembali usahanya meski kecil-kecilan.
"Mungkin sebagai perwakilan dari yang lain, terima kasih untuk Pak Airlangga Menteri Perekonomian, atas programnya. Saya sangat terbantu dengan Prakerja dan perhatian dari Pak Menteri," ujar Nenden mewakili empat alumni lain yang hadir dalam acara temu Alumni Kartu Prakerja di Kampung Sumber Alam, Garut, Jumat (27/11).
Setelah dua kali gagal, Nenden akhirnya lolos Program Kartu Prakerja gelombang 21 dan masih akan mendapat insentif dua tahap lagi.
Baca Juga: Daop 2 Bandung Sosialisasi dan Antisipasi Banjir di Sepanjang Lintasan KA
Dengan diterimanya ia pada program tersebut, menimbulkan kembali rasa percaya dirinya setelah usahanya gulung tikar akibat pandemi.
Sebelumnya Nenden membuka usaha toko kelontong, namun karena situasi pandemi dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), membuat tokonya sepi, sehingga ia harus mengalihkan bisnisnya dengan berjualan secara daring.
Berbekal latar belakang pendidikan tata boga dan pelatihan mengolah makanan sehat bagi juru masak dan insentif yang ia dapat dari Prakerja, Nenden pun berani mencoba untuk berjualan bolu dan kolak.
"Saya mendapat ilmu bagaimana mengolah makanan secara higienis dan kualitas gizi terjaga. Pemasaran usaha kulinernya saya lakukan secara daring melalui Facebook dan WhatsApp," ujar Nenden.
Hal senada disampaikan Wildan Abdul Ghani (35), petani kopi asal Sukawening, Garut. Wildan yang merupakan alumni gelombang ke empat Program Kartu Prakerja, mengaku mendapat pengetahuan tantang digital marketing dari pelatihan yang diikuti.
Wildan yang bersama kelompoknya membangun usaha kopi dari pertanian hingga pengolahan, juga telah memperoleh bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
"Saya pribadi pernah dapat Prakerja, kalau KUR Tani untuk kelompok. Alhamdulillah lancar sudah tiga kali," ucapnya.
Karena kedua program tersebut dibawah Kemenko Perekonomian, Wildan juga mengucapkan terima kasih pada Menko Perekonomian yang hari itu berhalangan hadir dan digantikan Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Mochammad Rudy Salahuddin.
Baca Juga: Total 390.138, Sumut Provinsi Peserta Kartu Prakerja Terbanyak di Luar Jawa
Mochammad Rudy Salahuddin menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas dukungan Pemerintah Daerah, khususnya Kabupaten Garut yang turut menyukseskan Program Kartu Prakerja.
“Keterlibatan Pemerintah Daerah harus terus dilakukan, karena sinergi antara Pemerintah Pusat dan Daerah sangat dibutuhkan untuk menyukseskan program-program Pemerintah yang memang diciptakan untuk mendukung masyarakat, khususnya Program Kartu Prakerja,” kata Deputi Rudy Salahuddin.
Jawa Barat sendiri menjadi provinsi dengan jumlah penerima program Kartu Prakerja terbanyak di Tanah Air.
Total penerima Kartu Prakerja dari gelombang 1 hingga 22 di Jawa Barat ada 1.494.509 orang, disaring dari sebanyak 5.239.146 pendaftar. Sedangkan di Indonesia terdapat 11.441.922 penerima program Kartu Prakerja dari sekitar 78,87 juta pendaftar.
Di Jabar sendiri, Kabupaten Bogor menempati urutan pertama penerima terbanyak program ini, yakni 190,796 orang, kemudian Kabupaten Bandung 128,197 orang, Kota Bandung 122,054 orang, Kota Bekasi 104,727 orang, Kabupaten Bekasi 89,067 orang, dan Kota Depok 96,999 orang. Sedangkan di Kabupaten Garut, penerima Kartu Prakerja tercatat sebanyak 72.763 orang dari 262.801 orang pendaftar.