Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Anis Mata melakukan penanaman pohon di Kampung Cikoneng 3, Desa Cibiru Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (28/11/2021) (
Indra Gunawan)
Bandung,Sonora.ID - Salah satu bentuk gerakan perlawanan perubahan iklim acara Gelora Tanam 10 Juta Pohon secara serentak dilakukan hari ini Minggu (28/11/2021) oleh seluruh kader dan simpatisan Partai Gelora di seluruh Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Anis Matta sempat menyapa kadernya di 33 provinsi yang juga tengah melakukan penanaman pohon melalui Zoom.
Anis Matta bersama Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia, Fahri Hamzah dan Sekretaris Jenderal Partai Gelora, Mahfudz Shiddiq disambut kader, simpatisan, dan warga setempat yang hadi dalam agenda gerakan 'Gelora Tanam 10 Juta Pohon' di Kampung Cikoneng 3, Desa Cibiru Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (28/11/2021).
Kehadiran Anies Matta di kampung yang terletak di kaki Gunung Manglayang itu untuk mendeklarasikan perlawanan terhadap perubahan iklim yang dinilainya sudah dalam kondisi darurat. Kaki Gunung Manglayang sendiri dikenal sebagai salah satu wilayah resapan air di kawasan Bandung Raya.
"Kita berkumpul hari ini untuk memulai satu tekad, di Kampung Cikoneng ini, kita ingin menyatakan semangat melawan perubahan iklim karena Indonesia sudah menghadapi darurat perubahan iklim," tegas Anis di sela kegiatan.
Menurut Anis, pertumbuhan ekonomi yang luar biasa sejak revolusi Industri telah membawa dampak besar, yakni kerusakan lingkungan. Kondisi tersebut mengakibatkan perubahan iklim yang memicu berbagai bencana alam, seperti longsor, banjir, hingga perubahan iklim.
"Akibat perubahan suhu, udara naik begitu cepat. Perlahan-lahan kita merasakan bukan banyaknya bencana longsor, banjir, kebakaran hutan, tapi yang lebih buruk tempat hunian kita perlahan-lahan semakin tidak nyaman," katanya.
"Kalau planet ini tidak nyaman, tidak enak lagi kita mengucapkan i love you kepada kekasih kita karena planet yang kita tempati tidak nyaman dan semua kemakmuran ini tidak bisa kita nikmati jika tempat hunian tidak nyaman akibat bencana, akibat perubahan iklim," sambung Anis.
Anis juga menyatakan bahwa gerakan Gelora Tanam 10 Juta Pohon sebagai wujud kecintaan seluruh kader dan simpatisan Partai Gelora kepada Tanah Air sekaligus memperkokoh kehadiran Partai Gelora. Gerakan ini, kata Anis, akan terus berlanjut hingga dua tahun ke depan.
Dalam kesempatan itu, Anis juga mengatakan bahwa politik yang selama ini dianut Indonesia adalah kelompok politik yang berdampak pada banyak 'tembok penghalang'. Karena banyaknya dinding pemisah itu, Anis menilai bahwa kerja sama seluruh elemen bangsa kerap sulit dilakukan.
"Gelora lahir di tengah krisis dan tujuan kita adalah meruntuhkan tembok-tembok itu, lalu kita bangun jembatan dan bertemu di tengah, baru kita bicara apa masalah kita. Isu perubahan iklim ini tidak ada hubungannya dengan kelompok kiri dan kanan, ini ancaman terbesar, lebih dari ancaman besar apapun karena ini menjadi ancaman keamanan nasional," tandas Anis.
Sementara itu, Ketua DPW Partai Gelora Indonesia Jawa Barat, Haris Yuliana menambahkan, gerakan Gelora Tanam 10 Juta Pohon merupakan sebuah gerakan besar dan strategi dalam melawan isu perubahan iklim. Tidak hanya di Indonesia, kata Haris, namun juga di seluruh dunia.
"Jadi, ini adalah sebuah gerakan besar gerakan strategi, dan gerakan perlawanan. Mudah-mudahan Jabar jadi titik perubahan iklim yang diharapkan membawa perubahan bagi global, khususnya Indonesia," kata Haris.