Sebenarnya di bawah tanggul sudah terpasang beronjong atau anyaman terbuat dari kawat yang tersusun batu. Namun, karena berada di bawah permukaan air, lama kelamaan beronjong rusak dan terbawa arus.
Menurut Agus, untuk saat ini tanggul belum bisa diperbaiki karena melihat debit air Sungai Bengawan solo yang meningkat.
Sehingga untuk mencegah banir dibangunnya tanggul buatan dengan menyusun karung pasir.
Balai Besar wilayah Sungai (BBWS) Bengawan solo pastikan belom bisa memperbaiki permanen tanggul ambrol di Kabupaten Sragen. Sedangkan, jarak antara tanggul dengan pemukiman rumah warga hanya beberapa meter saja.
Widoyono selaku petugas operasional dan pemeliharaan BBWS Bengawan Solo mengatakan bahwa untuk saat ini baru bisa dilakukan penanganan atau perbaikan sementara.
Penanganan sementara yang dilakukan dengan melakukan timbunan sandbag yang berkisar 200 buah jumbo bag, guna dijadikan tanggul sementara.
Perbaikan permainan tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat, karena terkendalanya anggaran.
“Dari kita tetap usulkan, karena bidang OP, kemungkinan dana tidak terjangkau, sudah dikoordinasikan ke atasan untuk penanganan permanen,” jelas Widoyono.
Selain dibangunnya tanggul sementara, penutupan akses jalan juga dilakukan guna untuk mengantisipasi kerusakan yang lebih parah.
Baca Juga: Sungai Bengawan Solo Terindikasi Tercemar, PDAM Berhentikan Sementara Pengolahan Air Bersih