Solo, Sonora.ID - Bantaran Bengawan Solo di sepanjang Dukuh Nyawak, Desa Tenggak, Kecamatan Sidoharjo Sragen mudah longsor, jadi dihimbau bila terjadi banjir bandang, warga sekitar untuk mengungsi ke tempat aman.
Cipto Wardoyo (76) selaku warga dukuh tersebut, mengatakan kurang lebih ada sekitar belasan tanah warga habis tergerus arus sungai terpanjang di Pulau Jawa tersebut.
“Yang tanahnya habis, di Dukuh Nyawak ini kira – kira ada 10 – 12 orang, kalau hujan tanahnya selalu longsor,” ujarnya kepada pada minggu 28 November 2021 lalu.
Cipto juga menuturkan sekalinya meluap, tanah selebar 1 hingga 2 meter itu juga ikut terbawa arus sungai Bengawan Solo. Tak hanya rumah warga saja yang terancam hanyut, namun juga jalan kampung pun akan hilang.
“Saya sudah disini sejak tahun 1962, dulu didepan sana ada jalan kampung lurus, ini semuanya habis, sudah hanyut,” kata Cipto.
Tak hanya jalan dan rumah warga saja yang akan terancam hilang, area pemakaman pun ternacam hilang. Bahkan ada beberapa makam sempat hilang terbawa hanyut oleh arus sungai tersebut.
Sehingga, warga pun lebih memilih memindahkan makam keluarganya ke tempat yang lebih aman.
“Makamnya juga mau habis, sudah dipindahkan warga ke tengah desa itu,” jelasnya.
Kepala Pelaksana BPBD Sragen, Agus Cahyono mengatakan tanggul yang ambrol disebabkan oleh erosi dibawah air.
Baca Juga: Tanggul Sungai Bengawan Solo Ambrol, Desa Pilang Sragen Siaga Banjir
Sebenarnya di bawah tanggul sudah terpasang beronjong atau anyaman terbuat dari kawat yang tersusun batu. Namun, karena berada di bawah permukaan air, lama kelamaan beronjong rusak dan terbawa arus.
Menurut Agus, untuk saat ini tanggul belum bisa diperbaiki karena melihat debit air Sungai Bengawan solo yang meningkat.
Sehingga untuk mencegah banir dibangunnya tanggul buatan dengan menyusun karung pasir.
Balai Besar wilayah Sungai (BBWS) Bengawan solo pastikan belom bisa memperbaiki permanen tanggul ambrol di Kabupaten Sragen. Sedangkan, jarak antara tanggul dengan pemukiman rumah warga hanya beberapa meter saja.
Widoyono selaku petugas operasional dan pemeliharaan BBWS Bengawan Solo mengatakan bahwa untuk saat ini baru bisa dilakukan penanganan atau perbaikan sementara.
Penanganan sementara yang dilakukan dengan melakukan timbunan sandbag yang berkisar 200 buah jumbo bag, guna dijadikan tanggul sementara.
Perbaikan permainan tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat, karena terkendalanya anggaran.
“Dari kita tetap usulkan, karena bidang OP, kemungkinan dana tidak terjangkau, sudah dikoordinasikan ke atasan untuk penanganan permanen,” jelas Widoyono.
Selain dibangunnya tanggul sementara, penutupan akses jalan juga dilakukan guna untuk mengantisipasi kerusakan yang lebih parah.
Baca Juga: Sungai Bengawan Solo Terindikasi Tercemar, PDAM Berhentikan Sementara Pengolahan Air Bersih