Banjarmasin, Sonora.ID - Tak seperti objek wisata Pasar Terapung, kapan kembali dibukanya Taman Satwa Jahri Saleh justru belum ada pengunjung.
Padahal Kota Banjarmasin sendiri sudah berada pada status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tingkat II.
Alhasil, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarmasin hanya mampu mengelola dan menambahkan koleksi satwa.
Seperti halnya lingkungan, penataan pohon dan penambahan koleksi satwa sebagai persiapan jika nanti memang akan dibuka untuk umum, ucap, Kepala Seksi Kesehatan Hewan DKP3 Banjarmasin, Annang Dwijatmiko, saat ditemui Smart FM di Balai Kota, Senin (29/11).
Seperti halnya kandang yang nyaman, satwa di sana harus diperbaiki dulu, takutnya koleksi satwa kita yang baru masuk nanti tidak sesuai dengan tempat yang dibutuhkan tentu akan sangat berbahaya. Baik bagi satwanya maupun pengunjung," sambungnya.
Sayangnya, Ia enggan membeberkan jenis hewan apa saja yang akan ditambahkan untuk melengkapi jumlah satwa di Kebun Binatang yang berlokasi di Jalan Jahri Saleh, Kelurahan Sungai Jingah, Kecamatan Banjarmasin Utara itu.
"Kalau kita sekarang berbeda sekarang tidak mengejutkan lagi. Intinya kita sudah membuat draf hewan apa saja yang akan ditambah nanti, dan jenisnya-beda," tukasnya.
Terpisah. Kepala DKP3 Kota Banjarmasin, Muhammad Makhmud menjelaskan, penambahan koleksi satwa tersebut dilakukan sebagai bentuk persiapan sebelum satu-satunya destinasi wisata berbasis edukasi di Kota Baiman ini dibuka secara resmi nanti.
"Rencananya kita akan menambah koleksi satwa di Taman Satwa Jahri Saleh. Jumlahnya lebih dari sepuluh," ujarnya.
Ia membeberkan, hewan tambahan itu sendiri berasal dari berbagai sumber. Ada yang dibeli dari warga dan ada juga dari hasil penyelamatan yang dilakukan oleh Tim Animal Rescue Kota Banjarmasin.
Baca Juga: Tutup Selama Pandemi Covid-19, Begini Kondisi Taman Satwa Jahri Saleh
Sayangnya, Makhmud tidak menjelaskan secara rinci terkait berapa jumlah anggaran untuk membeli hewan yang bakal diletakkan di taman satwa tersebut.
"Pada, kita sudah memiliki anggaran untuk menambah koleksi satwa di sana, sekitar puluhan juta," tulisnya.
Selain itu, persiapan saat ini juga tengah melakukan perbaikan beberapa fasilitas di taman satwa milik Pemko Banjarmasin tersebut, diantaranya seperti kandang, kursi, dan penataan pohon dan tanaman lainnya.
Bukan tanpa alasan, menurut Makhmud operasional taman satwa yang sudah hampir dua tahun terpaksa ditutup karena pandemi Covid-19 di Banjarmasin sangat berdampak dengan keadaan taman satwa itu sendiri.
"Karena taman satwa ini seperti pariwisata. Yang datang ke sana tidak hanya warga Banjarmasin saja, orang luar juga pasti banyak. Harus direhabilitasi dulu, malu kita kalau kondisi taman satwa sekarang ini diterapkan kepada pengunjung," tutupnya.
Baca Juga: Tertunda Dua Pekan, Pasar Terapung Piere Tendean di Uji Cobakan