Sonora.ID - Makanan Pendamping ASI atau biasa disingkat Mpasi merupakan makanan khusus yang diberikan kepada bayi yang memasuki umur pasca ASI.
Biasanya umur ini berkisaran enam bulan hingga satu tahun.
Namun demikian banyak dari ibu yang merasa Mpasi ini merupakan program khusus yang harus dicanangkan sedemikian rupa.
Dinda Dara Saskia sebagai Ibupreneur dalam siaran 'Support Sesama Ibu Melalui Komunitas Mpasi Bayi Sehat' yang mengudara di Radio Sonora FM (27/11/21) mengatakan kalau Mpasi ini tidak seharusnya hal yang sangat merepotkan atau dibingungkan ibu.
Dalam siaran tersebut, Dinda turut membagian komposisi gizi yang diperlukan selama masa Mpasi.
1. Karbohidrat
Makanan yang harus dikonsumsi oleh bayi harus berkisar antara 20 sampai 50 persen.
Karbohidrat ini tidak terbatas pada jenis makanan tertentu.
2. Protein
Protein dalam hal ini adalah protein hewani, meskipun protein nabati juga bisa ibu berikan.
"Di luar negeri, seperti Eropa anak-anak bisa tinggi-tinggi karena mereka konsumsi banyak protein hewani. Sementara itu orang Indonesia hanya mengonsumsi dua kilogram daging sapi per tahun," ujar Dinda.
Protein hewani yang harus bayi konsumsi berkisar 10 hingga 15 persen.
Baca Juga: 3 Mitos Konsumsi Protein di Kalangan Orang Indonesia: Bentuk Otot?
3. lemak
Dinda mengatakan bahwa bayi dengan rentang umur enam bulan sampai dua tahun akan membutuhkan banyak lemak untuk perkembangan otaknya.
Persentase lemak yang harus dicukupi berkisar 35 hingga 40 persen
4. Buah dan sayuran
Buah dan sayuran pada dasarnya penyeimbang dari segala hal yang dikonsumsi manusia.
Namun terkhusus bagi bayi, buah dan sayuran tidak begitu menjadi prioritas karena anak di bawah dua tahun cenderung mengenal jenis makanan ini dan membutuhkan waktu untuk memprosesnya.
Dinda kalau menambahkan pola Mpasi ini diciptakan '4 sehat 5 sempurna' sebagaimana biasa ibu kenal.
Pola ini merupakan gizi seimbang yang lebih mencakup menu.
Sekarang yang ada itu seimbang gizi 4 sehat 5 sempurna
Gizi seimbang dalam fase Mpasi ini sangat dibutuhkan karena fase ini termasuk ke dalam kategori 1000 hari pertama kehidupan.
Seribu hari pertama kehidupan ini menjadi faktor penentu bagi perkembangan anak, baik itu secara kognitif, psikologis, maupun fisik.
Pemerintah juga mengatakan kalau fase 1000 hari ini memang penting sehingga perlu adanya dukungan pemerintah yang dapat mendukung pertumbuhan anak.
Baca Juga: Bunda Wajib Tahu! Ini Gejala Covid-19 di Hari Pertama Pada Anak