Sonora.ID - Ketika seseorang memutuskan untuk menjadi ibu maka ia harus siap menerima pekerjaan-pekerjaan baru yang tidak pernah dialaminya.
Menjadi ibu maka kamu akan selalu belajar, mulai dari merawat anak dari dalam perut hingga anak tumbuh besar.
Setiap anak memasuki fase baru, ibu harus belajar kembali tidak lekang oleh waktu.
Salah satu fase yang biasa ibu-ibu panik dalam menghadapinya adalah ketika anak memasuki masa pasca ASI,
Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Dinda Dara Saskia sebagai Ibupreneur dalam siaran bertajuk 'Dukung Sesama Ibu Melalui Komunitas Mpasi Bayi Sehat' yang mengudara di Radio Sonora FM (27/11/21).
Saat anak memasuki usia pasca ASI, maka ibu harus belajar cara menyajikan makanan untuk anak.
Makanan ini biasa disebut sebagai 'Makanan Pendamping ASI' atau disingkat menjadi Mpasi.
Salah satu keluhan yang ibu resahkan adalah terkait konsumsi dan pengelolaan makanan tersebut hingga layak dikonsumsi oleh anak.
Baca Juga: 3 Kesalahan Umum dalam Mpasi: Ini Tidak Serepot yang Ibu Bayangkan!
Terlebih dengan era yang mana informasi sangat melimpah membuat ibu menjadi bingung untuk memilahnya.
Tapi ibu jangan khawatir karena ibu bisa bergabung ke dalam komunitas Mpasi untuk memperoleh informasi terkait.
Dinda mengatakan komunitas ini memang umumnya diisi oleh ibu-ibu yang merasa tidak begitu peduli dengan pola konsumsi sang bayi.
Di komunitas ini, setiap ibu tergabung sebagai anggota akan memperoleh beberapa fasilitas seperti webinar, jaringan atau relasi, dan konsultasi langsung kapanpun dan aplikasi.
Ibu tidak perlu khawatir dengan pembiayaan yang dibebankan karena pada akhirnya biaya tersebut akan dikelola dan diputar untuk menghidupkan komunitas dan ibu sendiri," ujar Dinda.
Dalam komunitas seperti ini, ibu akan memperoleh informasi terkait Mpasi yang kredibel karena informasi tersebut didasarkan pada jurnal-jurnal medikal ilmiah dan berbasiskan World Health Organization (WHO).
Anggotanya pun beragam, mulai dari kalangan bawah hingga ke atas.
Ibu juga tidak perlu khawatir akan rekomendasi Mpasi yang diberikan oleh komunitas ini karena prinsip-prinsip 'lokalitas' yang biasa ibu temukan dengan harga murah yang diberikan pun tetap bisa menjadi makanan pokok.
Baca Juga: Haruskah Bunda Memberi ASI Ketika Sedang Hamil? Simak Penjelasannya