Sonora.ID - Mengonsumsi obat adalah pilihan yang tepat saat seseorang merasakan gejala sakit. Sebagaimana yang dijelaskan oleh dr. Dina Fauzia, Sp.FK selaku farmakologi klinik RS Awal Bros Pekanbaru, seseorang yang merasakan gejala sakit bisa mengonsumsi obat dengan membeli ke apotek.

Akan tetapi, penggunaan obat ini juga tidak boleh sembarangan. Anda harus memperhatikan beberapa hal, termasuk jangka waktu konsumsi dan efek samping. Dengan demikian, jika merasakan gejala tidak biasa dari tubuh disarankan untuk segera konsultasi ke dokter untuk kemudian diberikan resep obat yang sesuai.

“Dokter peran utamanya untuk menegakkan diagnosis dengan tepat, sehingga obatnya mudah ditentukan. Tidak semua orang bisa sampai pada diagnosis dengan tepat. Jangan sampai cuma searching di internet aja, itu belum tentu benar. Karena itu pemeriksaan menyeluruh diperlukan. Belum lagi ada jenis obatnya juga banyak, dengan merk berbeda dan zat aktif yang bervarisi. Yang bisa memilih itu dengan tepat ya dokter. Takutnya muncul komplikasi,” ujarnya yang dikutip dalam talkshow bersama Smart FM Pekanbaru pada Jumat (26/11/2021).

Pembelian obat yang perlu diperhatikan ini juga diterapkan ketika pasien melakukan pembelian ulang obat yang pernah diresepkan, tapi tanpa konsultasi terlebih dahulu.

Biasanya, kasus ini disebabkan oleh penyakit yang dirasa belum sembuh total. Hal tersebut disebut dr. Dina sebagai tindakan yang berbahaya.

Baca Juga: Jangan Asal, Ini Takaran Pasta Gigi yang Tepat, Dokter: Sesuaikan dengan Usia!

Menurutnya, ini bisa menimbulkan komplikasi yang justru akan memperparah penyakit.

“Semestinya pasien konsultasi ke dokter untuk dilihat lagi kenapa obatnya tidak mengurangi penyakitnya. Bisa jadi karena tingkat kepatuhan yang kurang atau ternyata itu penyakit tertentu yang tidak bisa segera sembuh setelah beberapa kali minum obat,” jelasnya.

Menurut dr. Dina, beberapa pengobatan bisa jadi melakukan dua tahapan yakni single therapy kemudian dilanjutkan ke modifikasi terapi.

Ketika seseorang selesai dengan pengobatan di single therapy dan dia tidak merasakan perubahan yang signikan, maka dokter akan melanjutkan ke kombinasi terapi.

Sementara, jika pasien tidak melakukan konsultasi ulang dan terus melanjutkan single therapy, maka ada kemungkinan untuk terjadi kompikasi.

Hal tersebut juga terjadi jika seseorang mengonsumsi obat anti virus melebihi batas waktu yang ditentukan. Penyakit yang disebabkan oleh virus biasanya akan sembuh dengan sendiri nya, sehingga obat berfungsi untuk mempercepat penyembuhan.

Sementara, jika seseorang mengonsumsi kembali obat dengan jumlah dan jangka waktu lebih dari yang diresepkan dokter, kemungkinan besar terjadi resistensi virus sehingga kedepannya akan sulit untuk dilemahkan oleh tubuh.

Dengan demikian, dr. Dina menyarankan untuk konsultasi ke dokter sebelum membeli obat, termasuk ketika memperpanjang masa penggunaan obat. Ia juga menyarankan untuk berkonsultasi ke apoteker terkait dosis, cara penggunaan, dan efek samping obat.

Baca Juga: Minum Obat Herbal setelah Caesar Bisa Bikin Luka Cepat Kering? Dokter: Lebih Baik…