Owner Cottongo, M. Taufik (masker putih) di rumah produksinya di Bandung, Rabu (1/12/2021) (
)
Taufik menceritakan, setelah UMKM nya menjadi mitra binaan Telkom Witel Bandung Barat, sebagian persoalan permodalan sudah terpecahkan berkat bantuan dalam Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).
Selain itu, Telkom juga kerap memberikan dukungan dalam bentuk pelatihan.
“Bantuan permodalan dari Telkom itu saya manfaatkan untuk meningkatkan kapasitas produksi,” jelas Taufik.
Sekarang pesanan berapa pun ia mampu memenuhinya. Bicara pemasaran, Taufik menjelaskan, usahanya banyak dibantu oleh pemasaran secara digital.
"Jujur di awal pandemi adalah masa terberat, waktu itu PSBB dan kami berinsiatif berjualan melalui marketplace," ujar Taufik.
Menurut Taufik, pebisnis termasuk dirinya sendiri harus jeli dan mau belajar hal baru, pada pandemi pun perlu dipaksa untuk beradaptasi serta untuk mengembangkan usaha secara digital dan sekarang manfaatnya besar.
“Hasil dari belajar pemasaran secara digital, kini pemasaran Cottongo sekarang lebih banyak secara online,” ujar Taufik.
Ia menyebut pemasaran secara digital ini cukup menjanjikan. Ada dua marketplace yang ia manfaatkan untuk memudahkan pelanggan menjangkau produk-produknya.
Langkah pemasaran digital ini diambil karena Cottongo, belum memiliki outlet atau toko untuk menjual produknya.
“Lagi pula selama pandemi Covid-19 kita tidak dimungkinkan untuk kontak secara fisik dengan pelanggan,” kilahnya.
Pemasaran digital menurutnya banyak memberi kemudahan bagi calon pembelinya. Calon pembeli tinggal memilih melalui marketplace.