Owner Cottongo, M. Taufik (masker putih) di rumah produksinya di Bandung, Rabu (1/12/2021) (
)
Bandung, Sonora.ID -UMKM di tangan anak muda memang beda. Begitulah cottongo, pelaku UMKM fashion asal Bandung ini berani membuat terobosan.
Hasilnya, di masa pandemi covid-19, penjualannya naik hingga 300%. Inilah kisah semangat dan keberhasilan anak muda berwiraswata.
Adalah Muhammad Taufik, anak muda Bandung yang enerjik dan kreatif membuka usaha fashion pria. Sejak masih kuliah ia memiliki passion di bidang bisnis.
Mulanya ia menekuni produksi aksesories dari bahan kulit. Selepas lulus perguruan tinggi ia terjun dalam bisnis fashion, khususnya busana anak muda.
“Sebenarnya bisnis fashion sudah cukup ramai, tapi saya yakin masih ada peluang untuk produk fashion saya,” ujar Taufik, owner UMKM Cottongo mengawali obrolan dengan Sonora Bandung, Rabu pagi (1/12/2021).
Melalui brand 'Cottongo', Taufik memilih target pasar profesional muda. Alasannya sederhana, para profesional muda adalah orang yang kerap memperhatikan penampilannya.
Nama Cottongo sengaja dipilihnya, selain terasa unik, salah satu produknya adalah busana casual berbahan dasar katun, sesuai dengan taglinenya 'Your Comfortable Daily Wear Companion'.
Cottongo mencoba memenuhi kebutuhan profesional muda khususnya anak muda dalam berbusana.
Varian busana yang diproduksinya terkesan smart and simple alias casual outfit. Desain Cottongo diakui banyak diilhami dari bbrand-brand terkenal, namun tim desain Cottongo, menyesuaikannnya dengan selera anak muda Indonesia.
“Saya dan tim manajemen Cotongo, kebanyak anak muda, jadi kami tahu apa yang diinginkan para profesional muda,” ungkap Taufik.
Taufik sebagai pelaku UMKM mengakui bahwa menjalankan usaha itu tidak mudah tapi dirinya percaya apabila ditekuni secara serius akan berkembang.
“Kendala yang kita temui selama menekuni usaha ini adalah permodalan,” ucapnya.
Taufik menceritakan, setelah UMKM nya menjadi mitra binaan Telkom Witel Bandung Barat, sebagian persoalan permodalan sudah terpecahkan berkat bantuan dalam Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).
Selain itu, Telkom juga kerap memberikan dukungan dalam bentuk pelatihan.
“Bantuan permodalan dari Telkom itu saya manfaatkan untuk meningkatkan kapasitas produksi,” jelas Taufik.
Sekarang pesanan berapa pun ia mampu memenuhinya. Bicara pemasaran, Taufik menjelaskan, usahanya banyak dibantu oleh pemasaran secara digital.
"Jujur di awal pandemi adalah masa terberat, waktu itu PSBB dan kami berinsiatif berjualan melalui marketplace," ujar Taufik.
Menurut Taufik, pebisnis termasuk dirinya sendiri harus jeli dan mau belajar hal baru, pada pandemi pun perlu dipaksa untuk beradaptasi serta untuk mengembangkan usaha secara digital dan sekarang manfaatnya besar.
“Hasil dari belajar pemasaran secara digital, kini pemasaran Cottongo sekarang lebih banyak secara online,” ujar Taufik.
Ia menyebut pemasaran secara digital ini cukup menjanjikan. Ada dua marketplace yang ia manfaatkan untuk memudahkan pelanggan menjangkau produk-produknya.
Langkah pemasaran digital ini diambil karena Cottongo, belum memiliki outlet atau toko untuk menjual produknya.
“Lagi pula selama pandemi Covid-19 kita tidak dimungkinkan untuk kontak secara fisik dengan pelanggan,” kilahnya.
Pemasaran digital menurutnya banyak memberi kemudahan bagi calon pembelinya. Calon pembeli tinggal memilih melalui marketplace.
Setelah itu, transaksi pembayaran dapat diselesaikan dengan mudah melalui transfer bank atau dompet digital. Kemudian, dikirimkan ke alamat yang dituju melalui jasa pengiriman.
Tak hanya marketplace, Taufik juga mencoba memperkenalkan produknya melalui media sosial.
“Pembaruan konten ini perlu, agar Cottongo, bisa selalu dekat dengan followernya,” ujar Taufik.
Untuk meningkatkan awareness mereknya, Ia berencana menjalin kerjasama dengan beberapa influenser.
Jika saat ini Cottongo hanya membuat busana untuk pria, Taufik berkeinginan untuk juga masuk ke pasar busana perempuan.
“Busana perempuan, khususnya busana perempuan dewasa cukup besar, apalagi perempuan itu kan sangat memperhatikan busana yang dikenakannya,” ujarnya.
Bahkan, tak cuma menambah varian produk agar pesanan yang meningkat, Taufik pun bisa membuka peluang kerja baru bagi masyarakat.