"Per warga, kami batasi membeli sampai dua liter saja. Itu pun rupanya, minyak goreng yang kami bawa tidak cukup," tambahnya.
Terpisah. Kepala Disperdagi, Ichrom Muftezar juga membenarkan, bahwa tujuan pasar murah memang untuk menurunkan harga minyak goreng yang saat ini mengalami kenaikan.
"Yang kami ketahui, kenaikan terjadi sejak mulai dari bulan Mei. itu dikarenakan stok atau bahan baku minyak goreng itu sendiri sedang mahal. Dikarenakan sedang masifnya program pembuatan biodiesel. Diperparah dengan tingginya permintaan," tekannya.
Untuk itu, Tezar pun lantas mengajak para distributor untuk bekerja sama membantu masyarakat, dengan menyelenggarakan pasar murah.
"Walaupun tidak jauh berbeda dari harga di pasaran. Antusias masyarakat sangat tinggi. Setiap kami buka, sekitar 240 liter minyak goreng selalu habis. Tidak sampai satu jam. Kami berharap, semoga kegiatan ini bisa membantu masyarakat," harapnya.
Baca Juga: Harga Pembebasan Belum Deal, Proyek Jembatan HKSN Menggantung
Sementara itu, salah seorang warga di Kelurahan Kuin Utara, Tirula Sihotang mengaku cukup terbantu dengan adanya gelaran pasar murah itu.
"Kalau bisa, sering-sering saja seperti ini," tuntasnya.
Berdasarkan pantauan Smart FM Banjarmasin, saking antusiasnya warga, kerumunan jadi tak terelakkan saat pelaksanaan Pasar Murah berlangsung.
Beruntung hal itu tidak berlangsung lama, berkat kesigapan petugas, kerumunan bisa diatasi.
Baca Juga: Tawaran Harga Tak Berubah, Pemilik Tetap Kekeh. Lika-Liku Proyek Jembatan HKSN