Palembang, Sonora.ID – Setiap tanggal 1 Desember diperingati sebagai hari AIDS sedunia. dr. Mutia Devi, Sp.KK (K), dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Palembang dalam acara The Voice of People (1/12/2021) dengan tema Akhiri AIDS : Cegah HIV, akses untuk semua mengatakan bahwa dalam rentang sepuluh tahun terakhir kasus AIDS sudah mengalami penurunan dalam arti angka kematian bisa ditekan, penularan berusaha dicegah.
Tetapi ada stigma di masyarakat, mitos dan hal-hal yang tabu untuk dibicarakan.
“Seakan-akan ruang lingkupnya masih terbatas baik untuk masyarakat maupun pengidap HIV AIDS, diskriminasi yang jadi masalah,” ujarnya.
Infeksi HIV AIDS tidak hanya melalui prilaku seksual bebas, tetapi melalui penularan yang tidak diketahui seperti kontaminasi alat-alat medis.
Ibu rumah tangga menularkan ke bayinya, pasangan seksual yang tidak tahu statusnya dan saling menularkan.
HIV adalah nama virus, saat orang tertular virus maka orang tersebut terinfeksi HIV. Kadang tidak timbul gejala dalam rentang waktu lama.
Ketika sudah mencapai stadium AIDS, terdapat kumpulan gejala infeksi atau keganasan, kanker karena efek virus HIV.
“Perlu screeing di awal, semakin cepat mengetahui status, semakin cepat diobati. Mudah-mudahan efeknya lebih baik karena kalau sudah jadi AIDS pengobatannya jadi komplek,” tukasnya.
AIDS tidak memiliki gejala khusus. Virus HIV menyerang system imun tubuh. System imun sebagai pasukan yang menjaga tubuh dari berbagai infeksi.
Baca Juga: Dukung Anak yang Hidup dengan HIV, Ayo Donasi Lewat Selembar Foto
Saat system imun diserang HIV saat ada infeksi penyakit, tubuh tidak ada pertahanan. Gejala yang paling sering dari AIDS adalah infeksi jamur, bakteri, TBC.
Virus lain akan masuk, pada stadium lanjut bisa terjadi perubahan kanker kulit.
Pemerintah bersama WHO dan LSM menjamin pengobatan antivirus secara gratis. Dimasing-masing faskes dan klinik ada petugasnya.
Bila terindikasi akan ada kordinasi dengan tim sehingga bisa didapatkan full supportnya.
Pada anak-anak biasanya tertular melalui ibunya yang mengidap HIV dan tidak terkontrol virus HIVnya.
Saat hamil menularkan lewat plasenta atau saat proses kehamilan. Saat dewasa anak tersebut akan membawa virus namun tetap bisa diobati.
HIV tidak bisa disembuhkan, obat antivirus untuk menjaga agar virus tidak berkembang lebih banyak tapi tidak bisa dihilangkan, hanya bisa dikontrol.
“Cukup banyak yang berhasil orang-orang yang rutin mengkonsumsi obat-obatan bisa hidup normal dan keadaanya baik. Yang diperhatikan adalah mencegah agar jangan menularkan dan jangan tertular,” tukasnya.
Agar tidak tertular maka perlu mengantisipasinya dengan cara berprilaku seksual yang sehat. Menggunakan alat pelindung saat berhubungan seks, jangan ganti pasangan seksual, screening sebelum menikah.
Semakin cepat terdeteksi maka bisa cepat diobati dan peluang hidup lebih lama lebih besar.
Baca Juga: Waspadai Penyakit GERD yang Bisa Timbul Dimasa Pandemi Covid-19