Pemerintah Targetkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 5,5 Persen

3 Desember 2021 22:25 WIB
Presiden Jokowi saat menghadiri dan memberikan pengarahan kepada Kepala Kesatuan Wilayah (Kasatwil) Tahun 2021 di Candi Ballroom, Hotel The Apurva Kempinski, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, pada Jumat (3/12/2021).
Presiden Jokowi saat menghadiri dan memberikan pengarahan kepada Kepala Kesatuan Wilayah (Kasatwil) Tahun 2021 di Candi Ballroom, Hotel The Apurva Kempinski, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, pada Jumat (3/12/2021). ( Biro Pers Sekretariat Presiden )
 
Sonora.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini mulai membaik, setelah sebelumnya pada kuartal IV 2020 lalu sempat minus 2,19 persen karena pandemi covid-19.
 
Untuk itu pada kuartal IV tahun 2021 ini, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,5 persen.
 
"Kita harapkan di kuartal IV ini kita, hitungan kita antara 4,5-5,5 (persen) dan kami harapkan itu bisa tercapai," ujar Jokowi saat memberikan arahan kepada Kepala Kesatuan Wilayah Polri dan TNI di Bali, Jumat (3/12/2021).
 
Menurut Jokowi, jika pandemi covid19 masih terkendali seperti saat ini maka tidak menutup kemungkinan kebangkitan ekonomi Indonesia pada 2022 akan terwujud.
 
"Kalau pengendaliannya masih seperti ini, nah di 2022 inilah kebangkitan ekonomi akan kelihatan, misalkan kondisi, situasi seperti yang kita hadapi sekarang, dan motor penggerak dari pertumbuhan ekonomi adalah investasi," kata Presiden.
 
Jokowi juga mengungkapkan bahwa motor penggerak pertumbuhan ekonomi adalah investasi.
 
Tahun ini, pemerintah menargetkan investasi Rp900 triliun dan pada 2022 targetnya naik menjadi Rp1.200 triliun.
 
Oleh karena itu, Presiden meminta agar jajaran Polri turut mengawal investasi hingga bisa menetas dan direalisasikan.
 
"Supaya tahu APBN itu hanya mempengaruhi kurang lebih 18 sampai 15 persen dari pertumbuhan ekonomi yang kita miliki. Jangan keliru. Artinya apa? 85 persen perputaran uang, pertumbuhan ekonomi itu ada di swasta dan BUMN. Jadi kalau ada yang ganggu-ganggu di daerah urusan investasi, kawal dan dampingi agar setiap investasi betul-betul bisa direalisasikan karena kunci penggerak ekonomi kita ada di situ," ujar Presiden.
 
Lebih lanjut Presiden menjelaskan bahwa sekarang ini investasi tidak hanya di Jawa, tetapi juga di luar Jawa.
 
Menurutnya, investasi di luar Jawa justru kini lebih banyak, yakni sekitar 51,7 persen, dibandingkan Jawa yang berkontribusi sekitar 48 persen.
 
"Investasi yang sudah ada, investasi yang baru berproses, maupun investasi yang baru datang, jaga. Saya sudah titip juga ke Kapolri, kapolda yang tidak bisa menjaga diperingatkan, sulit tidak bisa mengawal, tidak bisa menyelesaikan yang berkaitan dengan agenda besar negara kita, maaf saya keras, ngomong keras, tidak bisa, diganti," tegasnya.
 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm