Gunung Semeru Masih Berstatus Level 2 atau Waspada, Penerbangan Dipresiksi Aman

5 Desember 2021 07:20 WIB
Gunung Semeru
Gunung Semeru ( IST )
 
Sonora.ID - Kepala Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan Batubara (ESDM) Eko Budi Lelono, mengatakan, Gunung Semeru masih berstatus level dua atau waspada.
 
"Berdasarkan hasil pemantauan, potensi ancaman bahayanya, maka tingkat aktivitas gunung semeru masih ditetapkan di level 2, atau waspada," ungkap Eko dalam keterangan pers secara virtual, Sabtu malam (4/12/2021). 
 
Ia pun meminta masyarakat dalam radius satu kilometer untuk tidak beraktivitas di sekitar Gunung Semeru.
 
BNPB bersama Kepala Badan Geologi, Kementerian ESDM, Eko Budi Lelono, dan Kepala Pusat Meteorologi Penerbangan, BMKG, Edison Kurniawan, yang berlangsung secara virtual, Sabtu malam (4/12/2021).
 
Eko juga mengingatkan akan adanya potensi keberadaan guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. 
 
"Rekomendasinya, dalam status level 2 atau waspada, agar masyarakat atau pengunjung, juga wisatawan tidak beraktifitas dalam radius 1 kilometer, dari kawah atau puncak gunung semeru. Dan jarak 5km arah bukaan kawah, dinsektor selatan dan tenggara. Serta mewaspadai awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai dan lembah berhulu di puncak gunung semeru," jelasnya.
 
Menurut Eko, radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi gejala perubahan ancaman bahaya di sekitaran Gunung Semeru.
 
BMKG Perkirakan Aktivitas Penerbangan Aman dari Abu Vulkanik Gunung Semeru
 
 
Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan, aktivitas penerbangan masih aman dari abu vulkanik Gunung Semeru, setidaknya hingga pantauan yang dilakukan pada Sabtu, tadi malam. 
 
Kepala Pusat Meteorologi Penerbangan, BMKG, Edison Kurniawan dalam konferensi pers secara daring menjelaskan, pantauan BMKG dari Stasiun Meteorologi Juanda, terdapat potensi abu vulkanik yang bergerak ke barat laut pada ketinggiannya antara 0 sampai 30.000 kaki, dan di atas 50.000 kaki bergerak ke arah barat. 
 
"Aktivitas dari gunung Semeru tersebut memperlihatkan bahwa memang untuk 3 wilayah terdampak yaitu stasiun atau untuk Bandara Yogyakarta International Airport berdasarkan hasil pantauan di lapangan saat ini belum terlihat adanya pengaruh dari abu vulkanik yang masuk ke wilayah tersebut demikian pula halnya untuk di Bandara Adi Sumarmo, Boyolali dan Abdulrahman Saleh, Kabupaten Malang," kata Edison.
 
Meskipun belum terlihat abu vulkanik, BMKG akan terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Semeru. Salah satunya berkoordinasi dengan AirNav untuk mengetahui bagaimana potensi yang terjadi dari aktivitas Semeru.
 
"Tentunya kami akan terus memantau kegiatan tersebut yang sangat mempengaruhi bagi aktivitas penerbangan," tuntasnya.
 
Selain itu, sebelumnya sebagai respons cepat dari adanya kejadian guguran awan panas tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat dan para penambang untuk tidak beraktivitas di sepajnang Daerah Aliran Sungai (DAS) Mujur dan Curah Kobokan. 
 
Anggota BPBD Kabupaten Lumajang bersama tim gabungan lainnya juga segera menuju lokasi kejadian di sektor Candipuro-Pronojiwo untuk melakukan pemantauan, kaji cepat, pendataan, evakuasi dan tindakan lainnya yang dianggap perlu dalam penanganan darurat.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm