Malang, Sonora.ID - Gunung Semeru yang terletak di Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mengalami erupsi pada Sabtu (4/12/2021) siang sekitar pukul 13:30 WIB
Melansir dari Kompas.com, Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Andiani mengatakan bahwa erupsi gunung Semeru ini, diawali dengan laharan, kemudian muncul guguran awan panas yang mengarah ke daerah Besuk Kobokan.
"Berdasarkan catatan di seismogram amplitudo maksimum 25 mm durasi masih berlangsung. Pada saat kejadian awal visual gunung tertutup kabut, Awan Panas Guguran mengarah ke Besuk Kobokan," kata Andiani.
Baca Juga: Erupsi Gunung Semeru Pengingat akan Ramalan Jayabaya, Akankah Benar Jawa Terbelah 2?
Gunung Semeru masuk ke dalam kategori Level II atau "waspada" sejak 12 Mei 2012. Sebelumnya, di awal tahun gunung bertipe strato ini juga mengalami erupsi. Berikut rentetan kejadian letusan Gunung Semeru:
Letusan pertama Kali Tahun 1818
Gunung berketinggian 3.676 mdpl ini pertama kali meletus sekitar 200 tahun lalu. Tepatnya pada 8 November 1818. Dilansir dari situs resmi PVMBG, secara umum Gunung Semeru bertipe vulkanian dan strombolian.
Vulkanian merupakan tipe letusan gunung berapi yang melontarkan material dari dalam magma dan juga bongkahan-bongkahan batu di sekitar kawah.
Sedangkan strombolian adalah tipe letusan gunungapi berenergi rendah. Puncak tertingginya ialah Mahameru, yang di dalamnya terdapat kawah Jonggring Seloko di sebelah tenggara puncak.
Letusan 2 Februari 1994
Gunung yang sering dijadikan sebagai tujuan wisata oleh para pendaki ini kembali meletus pada 2 Februari 1994.
Pada tahun tersebut, tercatat ada 9 kali letusan Gunung Semeru. Letusan ini mengakibatkan munculnya asap putih tebal dengan ketinggian mencapai 500 meter. Selain asap putih, terjadi 34 kali guguran lava ke arah Besuk Kembar sejauh 1 km.
Letusan Gunung Semeru Pada Tanggal 23 Desember 2002
Delapan tahun setelah letusan hebat di tahun 1994, Gunung Semeru kembali meletus pada 23 Desember 2002. Dalam kurun waktu sekitar seminggu, terjadi letusan hingga 8 kali dalam sehari.
Tercatat terjadi 8 kali letusan di kawah utama, disusul pada 25 Desember 2002 terjadi satu kali letusan.
Dua hari berikutnya, letusan kembali terjadi di kawah utama dengan jumlah masing-masing letusan sebanyak 7 dan 8 kali. Pasca-letusan, guguran lava pijar memasuki bagian hulu Besuk Kembar sejauh 250 meter.
Letusan pada 1 Desember 2020
Setahun belakangan, Gunung Semeru kembali menunjukkan aktivitas vulkanik. Pada Selasa (1/12/2020) mulai pukul 01.23 WIB, Gunung Semeru kembali mengalami letusan yang diikuti guguran awan panas dari puncak.
Adapun jarak luncur guguran awan panas ini mencapai 2-11 kilometer. Terpantau dari laman resmi Magma Indonesia ESDM, status Gunung Semeru sampai pada Sabtu (16/1/2021) adalah Level II Waspada.
Letusan 2021
Gunung Semeru kembali mengalami erupsi pada tahun 2021. Bermula pada awal 2021, Sabtu (16/1/2021) sekitar pukul 17.24 WIB, Gunung Semeru terlihat asap dari Gunung Semeru.
Menurut laporan pengamatan visual sementara, terlihat asap meluncur ke arah tenggara yang diduga dari kawah Jonggring Kaloko berwarna kelabu pekat dalam volume yang besar. Adapun jarak luncur awan panas guguran Gunung Semeru kurang lebih sekitar 4,5 kilometer.
Kemudian, mendekati akhir tahun 2021, Gunung Semeru kembali erupsi pada Sabtu (4/12/2021) pukul 13.30 WIB. Hal itu dikonfirmasi oleh Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Andiani.
"Erupsi Semeru berupa awan panas guguran, tanggal 4 Desember 2021 pukul 13:30 WIB, diawali dengan laharan. Tercatat di seismogram Amplitudo maksimum 25 mm durasi masih berlangsung," kata Andiani, saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (12/4/2021). Dia menjelaskan, guguran awan panas mengarah ke daerah Besuk Kobokan.