Banjarmasin, Sonora.ID - Banjir rob yang melanda hampir di seluruh kawasan di Banjarmasin, menimbulkan pertanyaan terkait keberhasilan program normalisasi sungai yang dilakukan oleh Pemko Banjarmasin.
Mengingat jauh-jauh hari sebelum terjadinya banjir rob, Pemko Banjarmasin telah melakukan program normalisasi sungai guna mengantisipasi hal itu.
Kabid Sungai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin, Hizbul Wathony menyampaikan, bahwa program normalisasi sungai untuk tahun ini sebenarnya sudah selesai di enam lokasi.
Yakni, kanal Ahmad Yani Banjarmasin, Sungai Veteran, Simpang Gusang, Simpang Telawang, Jafri Zam-Zam, hingga Sungai Muara Kelayan.
Baca Juga: Tak Cuma Permukiman, Fasilitas Publik Juga Terendam Banjir Rob
"Untuk selanjutnya di tahun 2022, normalisasi sungai akan menyentuh 22 sungai di Kota Banjarmasin," ungkapnya, saat dikonfirmasi Smart FM Banjarmasin, Senin (06/12) siang.
Lantas, bagaimana dengan kondisi di kawasan Jafri Zam-zam yang cukup parah terdampak? Padahal kawasan itu salah satu sungai yang dikeruk oleh PUPR Kota Banjarmasin di tahun ini, namun ternyata masih terdampak banjir rob.
Terkait hal itu, Thony menyatakan bahwa kawasan Jafri Zam-zam belum sepenuhnya selesai dikeruk dan akan terus berlanjut pada tahun depan.
"Karena masih banyak yang belum dikeruk. Yang baru dikeruk kan hanya yang ada di samping SPBU," jelasnya.
Di sisi lain, terkait normalisasi sungai di tahun 2022, Thony menyebut bakal ada bantuan dari Balai Sungai dan berencana bakal meneruskan pengerukan di kanal Ahmad Yani dan Sungai Veteran.
"Kemudian, juga bakal ada penyiringan di situ," ungkapnya.
Lebih jauh, sekedar diketahui, banjir rob hanya menyasar sebagian kecil di Kecamatan Banjarmasin Timur. Padahal di awal tahun tadi, kawasan itulah yang paling terdampak banjir.
Terkait hal itu, Thony menyebut bahwa yang melanda di awal tahun tadi adalah kolaborasi dua hal. Yakni banjir kiriman dan kemudian curah hujan yang tinggi.
Baca Juga: BMKG: Indonesia Kembali Alami La Nina dan Peluang Banjir, Ini yang Perlu Warga Siapkan
"Otomatis, bila banjir kiriman, yang terdampak paling parah adalah kawasan yang berdekatan dengan kabupaten tetangga," ucapnya.
"Sekarang, kita berdoa saja. Semoga air pasang tidak dibarengi dengan curah hujan tinggi serta banjir kiriman yang bisa berdampak luas," harapnya.
"Kalau prediksi kami, air pasang yang cukup tinggi itu berlangsung hingga 12 Desember mendatang. Dan paling tinggi, nanti berada di tanggal 7 sampai 9 Desember," pungkasnya.