Program ini dilakukan untuk meminimalisir banyaknya jumlah warga Medan dan Sumatra Utara yang pergi ke luar negeri untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Kepala Dinas Kota Medan, Agus Suriyono mengatakan, "Kita mengkolaborasikan potensi wisata kita dengan potensi kesehatan yang ada di Kota Medan. Mengkolaborasikan dua potensi ini, pemerintah sebagai fasilitatornya sehingga Medan bisa menjadi destinasi wisata untuk medical ini."
Agus menerangkan, jika dirata-ratakan pengeluaran warga Medan dan Sumut yang melakukan perjalanan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan (medical tourism) mencapai Rp 7,5 triliun.
"Saya sudah bayangakan kalau 300 ribu warga Sumut, berangkat ke Penang menghabiskan uang 25 juta rupiah rata-rata, itu 7,5 triliun uang orang Sumatra Utara pindah ke Malaysia,"
"Artinya pertama kita memperkecil uang orang Sumut yang keluar, bagaimana uang yang selama ini keluar kita manfaatkan bisa keluar di Medan. Kita sudah bekerjasama denga RS untuk memulihkan pariwisata di Kota Medan," jelasnya.
Sementara itu, Wali Kota Medan, Bobby Nasution menuturkan untuk langkah awal, pihaknya berharap dapat menerapkan medical tourism untuk masyarakat lokal di Medan.
Bobby mengatakan, hal ini seiring dengan penerapan PPKM Level 3 menjelang akhir tahun.
"Langkah awal ini kita minta sebenarnya, keinginan kami di akhir bulan ini menjelang atau tahun baru, ini kan banyak nanti pembatasan yang dilakukan.
Jadi kalau boleh kita sarankan masyarakat kita sekalian di Kota Medan kita cek kesehatan di Bulan Desember ini, mungkin nanti ingin kita buar paket-paketnya dulu dengan masing-masing rumah sakit," katanya.
Dikatakan Bobby, paket-paket medical tourism nantinya akan berbentuk cek kesehatan atau medical check up, dan lainnya.
"Menyediakan paket-paket untuk chek up, mungkin nanti masih kita usahakan terus, bisa bonus bisa nginap di hotel mana. Gabung nanti kerjasama antara rs dengan hotel.
"Ini baru kita canangkan awal, tentunya ini komunikasi pertama. Yang sudah mereka buat konsepnya dari tiga tagun yang lalu. Nanti, ini kan komunikasi awal apa masukannya, apa yang perlu dari sisi pemerintah, sisi pariwisatanta, sisi RSnya, ini tentunya punya pr masing masing," pungkasnya.
Agus Menambahkan, Kota Medan dan Provinsi Sumatera Utara memiliki beberapa potensi seperti jumlah penduduk dan fasilitas publik yang memadai.
"Potensi penduduk Sumut-Aceh ada Rp 20 juta, juga infrastruktur menuju Medan bandara Internasional ada, dekat dengan Medan, trans Sumatera yang sedang dibangun saat ini, Medan-Binjai, Medan - Tebing, ini memudahkan kelancaran juga potensi infrastruktur hotel-hotel bintang di Medan banyak, juga destinasi wisata buatan juga ada.
Jadi semua potensi ini kita kolaborasikan menjadi potensi medical tourism," katanya.