Makassar, Sonora.ID - Problem stunting masih menjadi fokus Pemprov Sulsel di tahun depan. Melalui program Aksi Stop Stunting, Pemprov Sulsel memberikan perhatian penurunan angka kasus kekerdilan pada anak di seluruh Kabupaten/Kota.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Sulsel, Husni Thamrin menyampaikan, saat ini angka stunting di Sulsel terus menurun.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada 2018, angka stunting Sulsel tercatat cukup tinggi yakni 35,6 persen. Pada 2019, turun menjadi 30,5 persen berdasarkan Studi Status Gizi Balita di Indonesia (SSGBI).
Baca Juga: Ini Respon Wali Kota Dikritik Kontainer Makassar Recover Salah Penempatan
"Sementara dari data e-PPGBM Pencatatan & Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat, angka stunting tahun 2020 pada bulan Februari 12,3 persen dan bulan Agustus 11 persen. Kemudian di 2021 bulan pada Agustus turun hingga 9,08 persen," ujar Husni di Makassar, senin (6/12/2021).
Data terakhir tahun ini, kata Husni, menunjukkan bahwa angka stunting berhasil ditekan menjadi hanya 9 persen. Angka itu melampaui target penurunan stunting secara nasional yang ditetapkan yakni sebesar 14 persen.
"Capaian ini tidak terlepas dari sinergitas bersama melalui arahan Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman," ucapnya.
Sementara, Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengatakan, Aksi Stop Stunting ini akan melibatkan tenaga pendamping gizi.
Mereka akan menetap di Desa yang menjadi lokus selama 8 bulan mendampingi keluarga yang terdata. Adapun total desa lokus penurunan stunting di Sulsel sebanyak 240 Desa.
"Para pendamping gizi ini akan melakukan pendampingan gizi kepada keluarga pada 1000 Hari Pertama kehidupan dan memberikan paket intervensi gizi pada anak dan ibu hamil untuk Desa lokus stunting di 24 Kabupaten/Kota. Para pendamping juga akan menyosialisasikan dalam perubahan perilaku pengasuhan kehamilan agar tidak melahirkan anak yang lahir dalam kondisi stunting," jelasnya.
Baca Juga: Cegah Stunting, TP PKK Makassar Minta Kader Aktif Edukasi Warga
Sudirman menyebut, guna menyukseskan Aksi Stop Stunting, pihaknya melibatkan tim penggerak PKK. Hal ini mengingat PKK memiliki jejaring sampai di desa dengan ranah pembinaan keluarga.
"Dengan menekan angka stunting ini, akan memberikan pengaruh dalam melahirkan generasi anak bangsa yang hebat dan membanggakan," harapnya.