Wapres Instruksikan Mensos, Gubernur Jatim, dan Bupati Lumajang Bersinergi Tangani Guguran Awan Panas Semeru

7 Desember 2021 06:29 WIB
Wakil Presiden KH Maruf Amin melakukan komunikasi lewat sambungan telpon kepada Mensos, Gubernur Jatim dan pihak terkait guna penanganan korban erupsi Gunung Semeru secara cepat.
Wakil Presiden KH Maruf Amin melakukan komunikasi lewat sambungan telpon kepada Mensos, Gubernur Jatim dan pihak terkait guna penanganan korban erupsi Gunung Semeru secara cepat. ( Istimewa)

Jakarta,Sonora.Id - Sebelum bertolak ke Jakarta, mengakhiri rangkaian kunjungan kerjanya di Provinsi Bali, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin menelepon Menteri Sosial Tri Rismaharini, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Bupati Lumajang Thoriqul Haq di Ruang Tunggu VIP Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, untuk memantau perkembangan terkini mengenai peristiwa guguran awan panas Gunung Semeru, Minggu (05/12/21).

“Tolong dikoordinasikan semua Bu Gubernur supaya pengungsi tertangani dengan baik. Berkoordinasi dengan Menteri terkait, Panglima TNI, dan BNPB, juga Bupati [Lumajang] supaya semua bisa diatasi,” pinta Wapres saat menelepon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Pada percakapan singkat tersebut, Wapres menerima laporan terkait wilayah dan jumlah korban terdampak guguran awan panas Semeru. Terdapat dua kecamatan di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, yang terkena dampak, yaitu Kecamatan Candipuro dan Kecamatan Pronojiwo. Informasi tersebut diterima Wapres pada pukul 13.04 WITA atau 12.04 WIB.

“Di Candipuro terkonfirmasi 10 yang meninggal, di Pronojiwo 2 yang meninggal. Jadi, terkonfirmasi 12 orang meninggal,” lapor Khofifah.

“Di kampung sebelahnya [Pronojiwo] ada lagi yang meninggal 5 orang,” imbuhnya.

Selanjutnya, Khofifah menuturkan adanya laporan masyarakat terkait anggota keluarga yang belum ditemukan. Hingga berita ini diturunkan, proses evakuasi masih terus berlanjut yang dilakukan oleh 3.400 personel.

“Ada yang melapor ponakan belum ditemukan, ada yang pingsan karena masih mencari istrinya. Jadi, proses evakuasi sedang dilakukan hari ini dengan 3.400 personel,” jelas Khofifah.

Adapun Khofifah menerangkan proses evakuasi masyarakat terus dilakukan sejalan dengan telah berjalannya sistem peringatan dini dan terus mengalirnya bantuan kebutuhan dasar dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

“ Early warning system sudah jalan. Masyarakat sudah mengevakuasi diri. Awal kami dengar langsung kami mengimbau masyarakat untuk mengevakuasi diri. _Insya Allah_ kalau kebutuhan dasar terpenuhi karena ada dapur umum dari Pemprov, di Candipuro dan Pronojiwo juga ada,” jelas Khofifah.

Kemudian, Wapres juga menghubungi Menteri Sosial Tri Rismaharini meminta agar Kementerian Sosial terus mengawal proses evakuasi masyarakat dan memenuhi kebutuhan masyarakat terdampak guguran awan panas Gunung Semeru.

Halaman Berikutnya
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm