Sonora.ID - Varian baru SARS-CoV-2, B.1.1.529 Omicron pertama kali dideteksi di spesimen yang dikumpulkan pada 11 November 2021. Salah satu cara untuk mencegah infeksi virus Omicron adalah memakai masker.

Spesimen B.1.1.529 dikumpulkan di Botswana dan pada 14 November 2021 di Afrika Selatan. Kemudian, pada 26 November World Health Organization (WHO) menamai B.1.1.529 Omicron dan mengklasifikasikannya sebagai Variant of Concern (VOC).

Lalu, pada 30 November 2021 Amerika Serikat menetapkan Omicron sebagai Variant of Concern, dan pada 1 Desember 2021 kasus Omicron pertama dikonfirmasi ada di AS.

Baca Juga: Waspada Omicron Jadi Varian Dominan, Lindungi Keluarga Lindungi Indonesia!

Menurut laman CDC, pihak CDC sendiri belum mengetahui seberapa mudah penyebarannya, tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkannya, atau seberapa baik vaksin, dan obat yang tersedia dapat bekerja melawannya.

Pertanyaan seputar virus Omicron

1. Apakah Omicron mudah menyebar?

Varian Omicron diprediksi lebih mudah menyebar daripada virus SARS-CoV-2 asli. Hampir sama dengan COVID-19, Omicron dapat menyebar meski seseorang sudah divaksin dan tidak punya gejala.

2. Seberapa parah akibat dari infeksi virus Omicron?

Terkait dengan hal ini, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut. Masih belum diketahui tingkat keparahan infeksi virus Omicron dan efeknya bagi orang yang sudah divaksin lengkap.

Baca Juga: Presiden Jokowi Minta Seluruh Polda di Wilayah Perbatasan Antisipasi Masuknya Varian Omicron

3. Kalau sudah divaksin dua kali atau lengkap apakah dijamin tidak terinfeksi virus Omicron? 

Vaksin yang sudah ada saat ini, diharapkan bisa melindungi terhadap penyakit parah, rawat inap, dan kematian akibat infeksi varian virus Omicron.

Jadi, divaksin lengkap sangatlah penting untuk melindungi tubuh dari varian virus Omicron.

Cara mencegah infeksi virus Omicron

1. Vaksin

Sama seperti COVID-19, vaksin lengkap juga sangat penting dan dibutuhkan untuk melindungi tubuh dari virus Omicron.

Dengan vaksin, maka akan memperlambat penularan dan mengurangi kemungkinan munculnya varian baru.

Vaksin COVID-19 sangat efektif untuk mencegah penyakit parah, rawat inap, dan kematian.

Para ilmuwan saat ini sedang menyelidiki Omicron, termasuk bagaimana orang yang divaksinasi sepenuhnya akan terlindungi dari infeksi, rawat inap, dan kematian.

CDC merekomendasikan agar setiap orang berusia 5 tahun ke atas melindungi diri mereka sendiri dari COVID-19 dengan mendapatkan vaksinasi lengkap.

CDC juga merekomendasikan agar setiap orang yang berusia 18 tahun ke atas harus mendapatkan suntikan booster setidaknya dua bulan setelah vaksin J&J/Janssen awal mereka atau enam bulan setelah menyelesaikan seri vaksinasi COVID-19 utama Pfizer-BioNTech atau Moderna.

2. Masker

Sama seperti virus lainnya, masker masih sangat penting untuk melindungi virus dari berbagai penyakit mematikan.

Baca Juga: Varian Omicron Sudah Sampai Malaysia, Waspada Penyebaran 500 Persen Lebih Cepat dari Varian Delta!

3. Tes virus 

Tes dapat membantu Anda untuk mengidentifikas infeksi COVID-19 atau virus yanga da di dalam tubu.

Adapun dua jenis tes yang digunakan untuk menguji infeksi saat ini: tes amplifikasi asam nukleat (NAAT) dan tes antigen.

Tes NAAT dan antigen hanya dapat memberi tahu Anda jika tubuh memiliki infeksi saat ini. Individu dapat menggunakan Alat Pengujian Virus COVID-19 untuk membantu menentukan jenis tes apa yang harus dicari.

Tes tambahan akan diperlukan untuk menentukan apakah infeksi Anda disebabkan oleh Omicron. .

4. Tes virus mandiri

Tes mandiri dapat dilakukan di rumah atau di mana saja, mudah digunakan, dan memberikan hasil yang cepat.

Jika tes mandiri Anda memiliki hasil positif, tetap di rumah atau isolasi selama 10 hari, kenakan masker jika memiliki kontak dengan orang lain, dan hubungi penyedia layanan kesehatan terdekat.