Makassar, Sonora.ID - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Susel berencana akan membuat wisata gondola atau perahu dayung seperti yang terdapat di Venesia, Italia.
Sekretaris Disbudpar Sulsel, Kemal Redindo Syahrul Putera mengatakan, program tersebut merupakan terobosan Kepala Dinasnya untuk meningkatkan daya tarik pariwisata di Sulawesi Selatan.
Menurut Dindo, tahun ini program prioritas tersebut masuk tahap visibility study dan pradesain yang menghabiskan anggaran sebesar Rp 800 juta.
"Pradesainnya dikerjasamakan dengan Pusat Unggulan Teknologi Center of Technology (PUSLANTEK-CoT) Universitas Hasanuddin," ujar Redindo saat acara coffee morning dengan awak media, kemarin..
Sedangkan tahun depan, pihaknya kembali akan menganggarkan Rp2 miliar untuk Detail Engineering Design (DED) proyek tersebut.
Rencananya, gondola akan ditempatkan di dua lokasi. Pertama yakni melintasi CPI ke Pulau Lae Lae. Kedua, gondola akan melintasi 30 site yang ada di Geopark Maros - Pangkep. Termasuk di dalamnya Taman Nasional Bantimurung.
"Masing-masing Rp1 miliar untuk DED gondola dengan lintasan CPI - Lae Lae dan 1 miliar untuk gondola lintasan Geopark Maros - Pangkep yang meliputi 30 site," jelasnya.
Baca Juga: Dinas Parawisata, Canangkan Program Medical Tourism (Wisata Kesehatan) Kota Medan
Khusus lintasan gondola di Geopark Maros - Pangkep, telah ada tim dari Prancis yang melakukan visitasi secara virtual pada November lalu. Dindo mengatakan, mereka kembali akan melakukan visitasi secara langsung pada Februari tahun depan.
"Ini adalah geopark kedua terbesar di dunia. Kita sudah melalui tahapan-tahapan. Ada visitasi secara virtual tim dari Prancis. Februari langsung didatangi oleh tim geopark dunia dari Prancis, " sebutnya.
Di sisi lain, Redindo mengakui, pariwisata menjadi sektor yang paling terpuruk dihantam pandemi covid-19. Angka kunjungan wisatawan ke Sulsel menurun drastis. Hanya didominasi turis lokal.
Beruntung, Sulsel mengandalkan destinasi wisata sumber daya alam. Sehingga, pihaknya tengah berupaya meyakinkan wisatawan bahwa Sulsel aman dikunjungi.
"Inilah yang kita jual ke depan. Karena Sulsel ini pintu gerbang Indonesia Timur," pungkasnya.
Baca Juga: GIPI Sumsel Optimis Pariwisata Bangkit Tahun 2022 Mendatang