Sonora.ID - Rasa nyeri di sekitaran ulu hati atau lebih tepatnya di saluran pencernaan merupakan pengalaman yang hampir dialami sebagian besar masyarakat di dunia.
Rasa sakit yang tidak pernah diundang ini biasanya muncul karena pola hidup yang kurang bahkan tidak sehat.
Uniknya, bahkan ketika kamu merasa tidak melakukan aktivitas yang memicu gejolak di saluran pencernaan, nyeri ulu hati tetap saja bisa datang.
Melihat polanya, Dokter Hendra mengatakan kalau nyeri ulu hati yang dialami orang-orang biasanya diakibatkan pola makan yang kurang baik.
Melalui siaran bertajuk 'Nyeri Ulu Hati, Apakah Berbahaya?' yang mengudara di Radio Sonora FM (6/12/21), Dokter Hendra menjelaskan faktor sekaligus cara mencegah munculnya nyeri ulu hati.
Baca Juga: Sekedar Nyeri Ulu Hati, Perlukah Konsultasi ke Dokter Spesialis? Simak Penjelasan Lengkapnya!
1. Perhatikan pola makan
Biasanya nyeri ulu hati yang dialami orang-orang berpusar di salah satu organ pencernaan yang paling umum, yaitu lambung.
Karena berpusar di lambung, maka erat kaitannya dengan makanan yang dikonsumsi.
Menurut dokter, banyak dari kita yang pola makannya tidak teratur.
Idealnya makan dalam sehari berjumlah 3 porsi, pada pagi, siang, dan malam.
Pun, porsinya juga perlu diatur, yakni dua pertiga dari piring.
"Jangan sampai makan hingga kamu merasa sangat kenyang atau penuh", saran dokter.
Dokter juga mengatakan kalau hal yang penting bagi para penderitanya adalah frekuensi makan.
Artinya, kamu akan memiliki pola makan yang cenderung lebih dibandingkan orang-orang yang tidak mengidap nyeri ulu hati.
Kamu bisa menambahkan makanmu dengan cemilan selama masa peralihan waktu makan.
Rekomendasi cemilan oleh dokter adalah buah dan susu.