"Insya Allah kebutuhan jarum suntik tanah air baik untuk vaksinasi dan imunisasi sudah terpenuhi, bahkan kita juga akan memasok jarum suntik yang lebih besar untuk kebutuhan global, yang tahun depan mengalami shortage akibat program vaksinasi Covid-19 di seluruh dunia," kata Heru dalam keterangan tertulis, melansir Kontan pada Senin (6/12).
Potensi pasar jarum suntik ADS di Indonesia masih sangat besar. Saat ini penggunaan jarum suntik ADS di Indonesia masih berkisar 20%, sisanya adalah non-ADS. Dari 20% pasar ADS tersebut, 80% merupakan produk Oneject.
Direktur Pemasaran Itama Ranoraya, Hendry Herman mengatakan permintaan produk smart syringe seperti ADS tumbuh signifikan untuk penggunaan vaksinasi untuk satu sampai dua tahun ke depan.
“Kami melihat dengan digunakannya ADS diprogram vaksinasi global termasuk di Indonesia, maka proses peralihan dari produk alat suntik non-ADS ke jarum suntik ADS di dunia kesehatan akan semakin cepat apalagi WHO juga sudah memulai untuk kampanye penggunaan jarum suntik ADS dalam dunia kesehatan sejak tahun 2020”, jelas Henry.
Baca Juga: Jempolan! ADRO Untung, Saat IHSG Buntung
Rekomendasi Buy IRRA
Kami merekomendasikan Buy IRRA untuk trading jangka pendek dengan porsi 5% dari portfolio. Secara teknikal IRRA menarik karena rebound dari support di 2.020/lembar yang diperoleh dari low bulan Desember 2020.
Dalam jangka pendek, IRRA berpotensi menguat ke resisten 2.210 per lembar yang diperoleh dari high bulan Maret 2021.
Ditulis oleh Team Emtrade