Contoh, satu kapal untuk meletakkan alat berat yang bertugas untuk mengeruk, satu kapal lagi untuk mengangkut hasil kerukan.
"Kemudian kerukan yang dihasilkan, kami rasa juga tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan. Maka dari itu, kami berharap ada pembebasan lahan," ucapnya.
"Karena kalau cuma dikeruk, kami khawatir akan berimbas pada permukiman yang ada di bantaran sungai. Kalau kami nekat keruk, pondasi rumah warga bisa jadi menggantung," tekannya.
Sungai Pekapuran dan Kelayan, menurut Thony adalah kunci agar kawasan Banjarmasin Timur dan Selatan tidak terdampak banjir. Dua sungai itulah yang menurutnya, harus dikeruk secara maksimal.
"Sekali lagi, teknis pengerukannya itu yang masih kami pikirkan. Apakah bisa dilakukan pengerukan tanpa harus ada pembebasan kawasan. Kemudian, kalau toh pengerukan bisa dilakukan tanpa pembebasan kawasan, apakah tidak menimbulkan risiko terhadap bangunan di bantaran sungai," tuntasnya.