Sonora.ID - Meski secara cuaca dan iklim, Indonesia hanya memiliki 2 musim, yaitu musim panas dan musim hujan, tetapi banyak orang yang kerap menyebut beberapa kondisi sebagai musim DBD, musim Tifus, dan penyakit lainnya.
Penyakit tifus atau yang lebih dikenal dengan sebutan tipes ini adalah penyakit yang terjadi pada saat adanya bakteri yang masuk melalu makanan atau air yang terkontaminasi atau berkontak erat.
Banyak orang yang beranggapan bahwa penyakit yang satu ini kerap terjadi pada musim hujan.
Menanggapi pemahaman dan teori tersebut, dalam program Health Corner di Radio Sonora FM, Dokter Santi dari Medical Centre Kompas Gramedia menegaskan bahwa pada dasarnya hal tersebut tidak berhubungan dengan musim hujan.
“Sebetulnya mungkin jawabannya fipes itu adalah penyakit sepanjang musim, jadi mau musim apa saja ada,” tegasnya memaparkan.
Jadi, berdasarkan ungkapan tersebut diketahui bahwa tifus sebenarnya berpotensi terjadi pada musim apapun, baik musim panas maupun musim hujan.
Tetapi kejadian di lapangan menunjukkan bahwa memang pada musim hujan, kasus penyakit tipes semakin banyak terjadi.
Baca Juga: Benarkan DBD Bisa Menyebabkan Tipes? Dokter: Ini Salah, Tapi…
Dalam kesempatan yang sama, pihaknya memaparkan bahwa hal tersebut kemungkinan terjadi karena pada musim hujan terdapat beberapa kejadian yang menyebabkan bakteri penyebab tipes lebih mudah menyebar.
“Mungkin ya, beberapa kejadian yang terjadi pada musim hujan menyebabkan si tifus lebih mudah menyebar, misalnya, kalau musim hujan kan banyak genangan air dan banjir yang berpotensi menyebabkan air sungai yang tadinya diam di tempat jadi meluap, mungkin terinjak, terciprat oleh air kotor itu,” papar dr. Santi.
Melihat kondisi pada musim hujan yang cenderung menyebabkan banyaknya penyebaran bakteri, melalui air banjir atau infrastruktur yang kurang memadai, maka potensi tipes akan meningkat.
Dengan tidak meratanya pembangunan, Dokter Santi menegaskan adanya kotoran manusia yang tidak pada pembuangan yang semestinya juga menjadi penyebab dari penyakit yang satu ini, terlebih ketika banjir terjadi.
“Akibatnya kalau si air yang menguap tercemar oleh kotoran dan urin manusia, kemudian secara tidak sengaja mau ke dalam mulut, misalnya kecipratan. Tapi ingat enggak semata-mata dari bakterinya saja, tetapi dari imunnya juga,” sambungnya.
Ketika sudah tahu potensi tifus meningkat saat musim hujan, maka penting untuk mengimbangi dengan daya tahan tubuh atau imunitas yang baik.
Baca Juga: Benarkan DBD Bisa Menyebabkan Tipes? Dokter: Ini Salah, Tapi…