"Yang penting tertutupi dulu biaya operasional, gaji karyawan, cukup bayar listrik dan air. Syukur kalau covid tahun depan sudah baik, ada perbaikan tingkat hunian," sambungnya.
Bahkan ada beberapa hotel yang terpaksa tutup. Jika terus memburuk, diprediksi akan lebih banyak lagi hotel yang menutup kegiatan usahanya.
Olehnya, pengusaha membutuhkan insentif atau bantuan dana dari pemerintah. Hal ini untuk dapat pulih dari dampak pandemi covid 19.
"Hotel di makassar sudah ada yang tutup, pemerintah perlu prihatin membantu bersama bagaimana dana hibah bisa cair jangan seperti tahun lalu yang kembali ke pusat, angkanya Rp48 miliar," ungkapnya.
Baca Juga: PPKM Level 3 Seluruh Indonesia Saat Nataru Batal, Wagub Riza Patria: Nanti Akan Sesuaikan Aturan
Rahmat prihatin bantuan yang dijanjikan belum pernah diberikan, padahal sangat dibutuhkan.
Agar bisa tetap bertahan, industri perhotelan mengambil sejumlah langkah penghematan di berbagai sektor.
"Kalau pandemi butuh oksigen (insentif), kita sekarang sesak nafas dan batuk-batuk. Kalau kita tetap buka, segala macam pengiritan,"
"Sekarang belum ada tanda-tanda bakal cair. Saya mengajak untuk lebih perhatian pengusaha, perhotelan juga menyumbang pendapatan ke pemkot," sambungnya.
IMB group diketahui bergerak di berbagai bidang bisnis. Selain hotel, ada juga sektor properti, olahraga dan otomotif.
"Olahrga fitnes dan olahraga membaik, properti di awal pandemi orang tunda beli rumah adalah kebutuhan primer jadi kebutuhan. Tapi semester kedua 2020 sudah membaik, otomotif juga begitu," tutupnya.