PPKM Level 3 Batal saat Nataru, Pengusaha di Sulsel Yakin Dorong Ekonomi

10 Desember 2021 15:25 WIB
Rahmat Manggabarani, ketua HIPMI Sulsel saat morning coffee di aerotel smile hotel Makassar
Rahmat Manggabarani, ketua HIPMI Sulsel saat morning coffee di aerotel smile hotel Makassar ( Sonora.ID)

Makassar, Sonora.ID - Pengusaha di Sulawesi Selatan merespon positif pembatalan PPKM level 3 saat periode natal dan tahun baru 2022.

Ketua himpunan pengusaha muda Indonesia (Hipmi) Sulsel, Rahmat manggabarani memandang kebijakan itu sudah tepat dan diyakini bakal mendorong pertumbuhan ekonomi.

Lantaran bakal mendongkrak permintaan atau daya beli masyarakat, terlebih ada hari besar keagamaan.

"Kami apresiasi pembatalan PPKM level 3, apalagi tidak ada penyekatan di jalan pasti berdampat terhadap mobilitas warga," ujarnya saat ditemui di aerotel smile hotel Makassar, Jumat (10/12/2021).

Baca Juga: Batalkan PPKM Level 3 saat Nataru, Wali Kota: Tidak Ada Penyekatan di Jalan

Bisnis perhotelan yang tergabung, tengah membidik peningkatan okupansi saat momen pergantian tahun.

Pengusaha berkomitmen untuk menerapkan protokol kesehatan dengan ketat agar momen nataru tidak membuat kasus covid-19 melonjak.

"Kalau di Hipmi, ada juga pelaku usaha hotel yang bergabung. Kami yakin pembatalan ppkm meingkatkan hunian kamar," jelas Rahmat yang juga direktur utama IMB group. 

Kondisi saat ini, tingkat hunian anjlok sehingga pendapatan hanya mampu menutupi kebutuhan operasional.

"Yang penting tertutupi dulu biaya operasional, gaji karyawan, cukup bayar listrik dan air. Syukur kalau covid tahun depan sudah baik, ada perbaikan tingkat hunian," sambungnya.

Bahkan ada beberapa hotel yang terpaksa tutup. Jika terus memburuk, diprediksi akan lebih banyak lagi hotel yang menutup kegiatan usahanya.

Olehnya, pengusaha membutuhkan insentif atau bantuan dana dari pemerintah. Hal ini untuk dapat pulih dari dampak pandemi covid 19.

"Hotel di makassar sudah ada yang tutup, pemerintah perlu prihatin membantu bersama bagaimana dana hibah bisa cair jangan seperti tahun lalu yang kembali ke pusat, angkanya Rp48 miliar," ungkapnya.

Baca Juga: PPKM Level 3 Seluruh Indonesia Saat Nataru Batal, Wagub Riza Patria: Nanti Akan Sesuaikan Aturan

Rahmat prihatin bantuan yang dijanjikan belum pernah diberikan, padahal sangat dibutuhkan.

Agar bisa tetap bertahan, industri perhotelan mengambil sejumlah langkah penghematan di berbagai sektor.

"Kalau pandemi butuh oksigen (insentif), kita sekarang sesak nafas dan batuk-batuk. Kalau kita tetap buka, segala macam pengiritan,"

"Sekarang belum ada tanda-tanda bakal cair. Saya mengajak untuk lebih perhatian pengusaha, perhotelan juga menyumbang pendapatan ke pemkot," sambungnya.

IMB group diketahui bergerak di berbagai bidang bisnis. Selain hotel, ada juga sektor properti, olahraga dan otomotif.

"Olahrga fitnes dan olahraga membaik, properti di awal pandemi orang tunda beli rumah adalah kebutuhan primer jadi kebutuhan. Tapi semester kedua 2020 sudah membaik, otomotif juga begitu," tutupnya.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm