Banjarmasin, Sonora.ID – Meningkatnya kejadian bencana alam di sejumlah daerah di Kalimantan Selatan, membuat banyak pihak mendesak pemerintah daerah segera menyusun atau menyiapkan mitigasi bencana.
Terutama untuk jangka panjang, guna mengantisipasi terulangnya bencana besar yang menimbulkan kerugian di berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Seperti di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) yang tahun ini sudah beberapa kali diterjang banjir dan menyebabkan kerusakan serta membuat warga harus mengungsi karena ketinggian airnya hingga atap rumah.
“Pemerintah daerah, tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, mereka semestinya sudah menyiapkan dan memiliki mitigasi bencana jangka panjang,” ungkap Wakil Ketua DPRD Kalimantan Selatan, Muhammad Syaripudin.
Baca Juga: Banjir Rob di Jalan Prona Siang Malam, Sungai Guring Masih 'Guring'
Seluruh SKPD di lingkungan pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota menurutnya harus saling berkoordinasi agar siap melakukan penanganan.
Salah satu yang paling mendasar adalah dokmen mitigasi bencana yang akan menjadi acuan dalam pelaksanaannya ke depan.
Sebagai contoh kajian risiko bencana dan dokumen rencana kontijensi secara menyeluruh untuk meminimalisir dampak bencana.
“DPRD siap mendukung pemerintah provinsi sesuai dengan tupoksinya dari sisi legislasi, anggaran dan pengawasan, tutur politikus PDI Perjuangan ini.
Tentunya sesuai dengan tugas pokok dan fungsi, yaitu dari sisi legislasi, anggaran dan pengawasan.
Ia tidak ingin bencana alam menjadi momok bagi masyarakat hingga menimbulkan trauma. Apalagi jika menjadi bencana tahunan yang terus terulang.
Baca Juga: Ratusan Sekolah Terendam Banjir Rob, Disdik Banjarmasin Sarankan PJJ
Seperti diketahui, sejak November lalu, banjir menerjang sejumlah wilayah di Kalimantan Selatan. Terutama di wilayah Banua Anam, yang meliputi Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Utara, Tabalong, Balangan dan yang terparah terjadi di Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
Sementara itu, di Kota Banjarmasin akhir-akhir ini juga diterjang banjir rob yang merendam sebagian besar kecamatan. Jika biasanya yang terdampak hanya di kawasan pesisir sungai, kali ini banjir rob yang terjadi sejak Minggu malam turut merendam kawasan permukiman di tengah kota. Seperti di kawasan Kuripan, Pemurus Baru dan Cempaka.
Baca Juga: Berhari-hari terendam, Warga Jalan Prona Mulai Rasakan Sakit ini
Hal ini tentu menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya banjir besar seperti bulan Januari lalu yang membuat Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menyatakan status tanggap darurat bencana banjir karena hampir seluruh kabupaten/kota terkena terjangan banjir yang bertepatan dengan pasang air laut dan tingginya curah hujan.