Tanggapi Laporan Perampokan dengan Ledekan, Oknum Polisi Kini Diperiksa Propam

13 Desember 2021 12:05 WIB
Ilustrasi polisi
Ilustrasi polisi ( Tribunnews)

Sonora.ID – Kisah wanita korban perampokan di Jakarta Timur yang melapor ke polisi namun ditolak menjadi viral dan mengundang berbagai reaksi publik.

Korban wanita itu mengungkapkan kekecewannya setelah laporannya ditolak oleh polisi dan mengaku sempat dimarahi oleh polisi saat melapor.

Setelah kasus itu viral, aksi oknum polisi tersebut pun menuai kritikan dari sejumlah pihak.

Kini, polisi yang menolak laporan dan memarahi korban tersebut tengah diperiksa oleh Propam Polres Metro Jakarta Timur.

Baca Juga: Oknum Polisi Teror Nitizen yang Minta 'Ganti dengan Satpam BCA', Wakor Kontras Sebut Harusnya Jadi Koreksi Bagi Polri

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol E Zulpan menjelaskan bahwa anggota tersebut masih diperiksa oleh Propam Polres Metro Jakarta Timur.

"Anggota sudah ditarik ke Polres Jaktim, sedang diperiksa," ujar dia Minggu (12/12/2021), dilansir Warta Kota.

Sementara itu, identitas polisi tersebut masih belum diungkapkan.

"Yang bersangkutan kita bina di Polres," kata Erwin.

Kronologi kejadian

Korban adalah seorang wanita bernama Meta (32), ia menjadi korban perampokan di Jalan Sunan Sedayu, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur.

Kejadian bermula saat Meta melintas di Jalan Sunan Sedayu mengendarai mobil.

Kejadian pada Selasa (7/12/2021) berawal saat Meta yang yang baru pulang kerja dari Tangerang ke Jakarta berhenti di satu ATM dalam minimarket Jalan Sunan Sedayu

Beberapa ratus meter setelah meninggalkan minimarket, satu pengemudi sepeda motor membuntuti sambil menunujuk bagian belakang mobilnya.

"Saya jalan terus, nah beberapa meter lagi ada lagi motor, dia ketuk spion saya. Tapi saya hiraukan, sampai dua kali saya hiraukan," kata Meta saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Minggu (12/12/2021) dilansir Warta Kota.

Namun beberapa ratus meter setelahnya, sekira pukul 19.20 WIB seorang pengemudi sepeda motor lain kembali melakukan hal serupa kepadanya sambil mengetuk kaca mobil.

Baca Juga: Ternyata Oknum Polisi yang Bawa Jalan Pacar Pakai Mobil Patroli Adalah Kerabat BTP, Ahok: Iya Adik Istri

Lantaran panik korban akhirnya menepikan kendaraan depan satu pabrik yang dinilai memiliki penerangan terang dan ramai sehingga aman, lalu keluar mengecek kendaraannya.

Tapi saat lengah itu pelaku yang membuntuti korban membuka pintu mobil lalu mengambil tas Meta yang berada di bagian dalam mobil, kejadian ini tersorot CCTV yang rekamannya viral.

"Enggak lama sadar tas saya diambil dari mobil, padahal di sekitar situ ada tukang bensin eceran juga. Tapi mereka juga enggak engeh, karena posisi pencuri lagi jongkok," ujarnya.

Lapor polisi

Nahas saat Meta hendak melaporkan kejadian ke Polsek Pulogadung, Polrestro Jakarta Timur laporannya diduga tidak ditanggapi serius oleh jajaran yang bertugas saat kejadian.

Seorang personel Polsek Pulogadung yang tidak berpakaian dinas justru meledek Meta.

Meta menjelaskan kronologis kejadian dan rincian barang hilang di antaranya lima kartu ATM.

Namun tak ditanggapi secara serius oleh pihak kepolisian.

"Ngapain sih punya ATM banyak-banyak intinya. Memang ibu enggak tahu adminnya itu mahal begitu. Terus saya saja punya ATM cuman Mandiri sama BRI saja," tuturnya menirukan ucapan.

Meta mengatakan ucapan tersebut tidak patut diucapkan seorang aparat penegak hukum kepada korban tindak pidana.

Terlebih disampaikan dalam nada bicara yang menurutnya tinggi.

Dia bahkan sempat mengurungkan niat membuat laporan kasus pencurian dialami karena mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari anggota Polsek Pulogadung.

"Saya langsung sudah ilfeel lah istilahnya. Ini polisi gimana sih engga ada iba, enggak ada simpati," lanjut Meta.

Baca Juga: Oknum Polisi di Kotamobagu Diduga Aniaya Warga Hingga Pingsan

Setelah memberi pernyataan tidak menyenangkan, oknum anggota Polsek Pulogadung itu disebut Meta langsung naik ke lantai dua tanpa mengarahkannya cara membuat laporan.

Perlakuan tidak menyenangkan kembali dialami Meta saat menemui anggota Polsek Pulogadung lain diduga di ruang pembuat laporan atau Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT).

Menurutnya dalam ruang SPKT dia hanya dimintai keterangan nama, tanggal lahir, dan rincian barang yang hilang, tanpa menjelaskan kronologis pencurian yang dialami di Jalan Sunan Sedayu.

"Jadi tidak ada tindak lanjut prosedurnya apa. Enggak ada sama sekali dari polisi di sana itu."

"Malah saya disuruh pulang sama polisi yang tadi di lobi (berpakaian bebas). Sudah ibu mendingan pulang saja tenangin diri," sambung dia menirukan ucapan anggota Polsek Pulogadung.

Baru setelah kasus perlakuan tidak menyenangkan dialaminya itu viral di media sosial Meta didatangi sejumlah anggota Polsek Pulogadung yang datang meminta maaf.

Kabar terakhir yang didapat juga menyebut bahwa anggota polisi yang tidak menindaklanjuti laporan korban dugaan pencurian tengah diperiksa Propam.

Pemeriksaan dilakukan di Polres Jakarta Timur.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Nasib Polisi yang Marahi Korban Perampokan di Jaktim saat Lapor, Kini Diperiksa Propam

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm