Sonora.ID - Emosi atau amarah seseorang biasanya muncul ketika ada yang memancing atau membuat hal tersebut keluar dari dalam hatinya, itulah sebabnya orang yang mudah emosi disebut sebagai orang yang sensitif.
Biasanya orang yang sedang dalam kondisi kelelahan pun juga akan menjadi lebih sensitif daripada biasanya, mereka akan cenderung mudah marah dan emosi.
Tak hanya karena kelelahan, ada juga penyebab lainnya yang menyebabkan seseorang menjadi lebih mudah marah daripada hari-hari sebelumnya.
Berikut ini adalah 5 gangguan yang sebabkan seseorang mudah marah.
Gangguan kecemasan
Sebagian besar orang memang memiliki rasa cemas atau kepanikannya tersendiri pada saat menghadapi hal-hal yang baru atau yang tidak pasti dalam hidupnya.
Tetapi ketika seseorang merasa cemas atas hal yang belum tentu terjadi dan cemas tersebut berlebihan, maka disebut sebagai gangguan kecemasan.
Masalah mental yang satu ini bisa membuat seseorang menjadi mudah marah bahkan hingga meledak-ledak tanpa ada sebab yang jelas.
Ia seperti tenggelam dalam kecemasannya tersebut.
Baca Juga: Golongan Darah yang Paling Mudah Marah Sampai yang Suka Memendamnya
Gangguan OCD
OCD atau obsessive compulsive disorder atau yang disebut dengan obsesif kompulsif juga adalah salah satu gangguan kesehatan mental.
Kondisi yang satu ini juga menjadi salah satu pemicu seseorang mudah marah.
Sebaliknya, mudah marah juga menjadi gejala dari OCD.
Gangguan bipolar
Bipolar atau memiliki kepribadian ganda juga merupakan bagian dari gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan mudah marahnya seseorang.
Tak hanya itu, biasanya orang dengan gangguan tersebut menjadi agresif, dan cenderung moody.
Gangguan eksplosif intermiten
Penderita gangguan yang satu ini akan menunjukkan ciri mudah marah, agresif, bahkan menunjukkan serangan fisik, dan tak segan untuk lakukan kekerasan.
Gangguan tidur
Tak hanya gangguan atau masalah mental yang bisa memicu seseorang menjadi mudah emosi atau mudah marah, tetapi kondisi gangguan tidur juga menyebabkan hal yang sama.
Orang yang alami gangguan tidur cenderung memiliki kualitas dan kuantitas tidur yang tidak cukup, sehingga membuat orang tersebut susah mengelola emosi.
Baca Juga: Kasus Perempuan yang Tidak Bisa Tidur Selama 7 Tahun Tengah Didalami Oleh Dinkes Bandung Barat